Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk cepat mengambil keputusan dalam memberikan subsidi kepada masyarakat yang membeli kendaraan listrik di Indonesia.

"Semakin cepat pemerintah mengeluarkan pengumuman subsidi itu, maka akan makin banyak masyarakat yang membeli dan juga akan berkurang subsidi untuk bensin atau minyak yang sekarang naik lagi," kata Bambang Soesatyo, yang sering disapa Bamsoet, di Jakarta, Kamis.

Kejelasan informasi soal subsidi kendaraan listrik menurut Bamsoet bisa berdampak pada peningkatan penjualan kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini harga kendaraan listrik termurah berkisar Rp200-Rp250 juta.

"Itu akan bisa mendorong lagi masyarakat untuk membeli kendaraan listrik," kata Bamsoet.

Pemberian subsidi tidak hanya dilakukan oleh Indonesia, negara-negara maju dan berkembang juga melakukan hal yang sama untuk memberikan semangat masyarakat dalam bermigrasi ke kendaraan listrik. Penggunaan kendaraan elektrik diyakini bisa mengurangi karbon, yang selama ini dikeluarkan oleh kendaraan konvensional.

Baca juga: Penggunaan tenaga surya untuk mobil listrik bantu kurangi emisi karbon

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan total penjualan mobil di Indonesia sepanjang 2022 sebesar 1.048 juta unit. Dari angka itu, sebanyak 20.681 unit adalah mobil kategori hybrid, plug in hybrid dan full electric vehicle.

Peran pemerintah dalam memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan elektrik, berbagai ajang pameran otomotif juga tidak kalah pentingnya dalam perkembangan industri elektrifikasi di Indonesia.

Isu terkait subsidi kendaraan elektrik disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu mengatakan kebijakan subsidi kendaraan listrik akan segera diinformasikan.

Dia menyampaikan bahwa subsidi kendaraan listrik, yang dalam wacana sebelumnya mendapatkan pemotongan pajak penambahan nilai (PPN) mobil listrik 11 persen, akan menjadi hanya 1 persen saja.

Baca juga: Kemenhub upayakan ada subsidi konversi kendaraan BBM ke listrik
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023