Taipei (ANTARA) - Taiwan akan mempercepat pengembangan pesawat nirawak (drone) untuk kepentingan militer setelah mencermati perang di Ukraina dan ancaman oleh China, kata otoritas pertahanan Taiwan pada Selasa.

Sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, penggunaan drone telah berperan penting bagi kedua pihak yang bertikai. Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan dia menilai drone sebagai masa depan perang modern.

Taiwan terus menghadapi dari China, yang ingin menggunakan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendali Beijing.

Taiwan berulang kali mengatakan pihaknya memantau perang Ukraina dengan cermat dan mencatat berbagai strategi negara itu dalam melawan serangan Rusia.

Strategi itu dijadikan pelajaran oleh Taiwan untuk melawan serangan China.

Juru bicara otoritas pertahanan Taiwan Sun Li-fang mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya mempercepat pengembangan dan produksi drone.

"Untuk merespons ancaman musuh saat ini, dan menggunakan pengalaman menyeluruh dari pemakaian drone dalam perang Ukraina-Rusia, dalam rangka membangun kekuatan tempur asimetris bagi drone kita, kementerian pertahanan sedang mempercepat riset dan pengembangan serta produksi berbagai drone," ungkap Sun. Percepatan pengembangan pesawat nirawak itu dipimpin oleh Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan yang dimiliki militer Taiwan.

Pengembangan tersebut juga akan melibatkan perusahaan milik swasta, imbuh Sun.

Chi Li-ping, Direktur Penelitian Sistem Aeronatika di institut tersebut, menjelaskan pengembangan drone untuk tujuan militer itu, yang meliputi fungsi pengintaian.

"Drone negara kita telah mempunyai standar internasional dalam hal jenis, kemampuan, dan teknologi yang relevan," katanya.

Kepada parlemen tahun lalu, lembaga itu melaporkan rencana pengembangan rudal dan pesawat nirawak.

​​​​​​​Sebelumnya, Taiwan juga mengumumkan rencana untuk memproduksi "drone penyerang", tanpa memerinci jenisnya.

Taiwan juga harus menghadapi drone milik China yang berusaha mengintai pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di lepas pantai China.

Pada Januari, militer Taiwan menembak jatuh sebuah drone sipil tak dikenal yang menerobos wilayah udaranya di dekat sebuah pulau kecil di perairan tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: China desak pejabat AS bijaksana sikapi isu terkait Taiwan
Baca juga: Taiwan deteksi 23 jet tempur, Beijing jaga kedaulatan teritorial

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023