Kafe ilmiah membuat warga Amerika Serikat dapat meminum bir sambil mendengarkan kuliah ringan biologi atau memakan burger sambil melihat pemaparan "teori segalanya" dari Stephen Hawking.
Orlando, Florida (ANTARA News/Reuters) - Kebanyakan warga Amerika Serikat (AS) mungkin telah meninggalkan pendidikan formal ilmu alam di universitas, namun mereka di sisi lain terus menghadiri "kafe ilmiah" di restoran setempat untuk mendengarkan pembicaraan soal sains sambil makan atau minum.

Kafe ilmiah membuat warga Amerika Serikat dapat meminum bir sambil mendengarkan kuliah ringan biologi atau memakan burger sambil melihat pemaparan "teori segalanya" dari Stephen Hawking.

Kafe ilmiah memang telah menjamur di hampir semua negara bagian. Pada umumnya, peserta datang karena penasaran ingin mendengar perkembangan terbaru ilmu dan teknologi, kata Edward Haddad, direktur eksekutif Florida Academy of Science yang membantu berdirinya kafe ilmiah di Orlando.

"Di kafe, anda dapat menarik perhatian dari pengunjung dengan lebih mudah (dibanding dibangku kuliah atau tempat-tempat lain)," kata Linda Walters, seorang ahli biologi kelautan dari University of Central Florida yang telah menjadi pembicara dua kali di kafe ilmiah Orlando.

Haddad mengatakan, menjamurnya kafe ilmiah disebabkan karena dorongan pemerintah untuk menaikkan lulusan di bidang sains, teknologi, teknik (engineering) dan matematika, atau (keempat bidang tersebut biasa disebut sebagai STEM).

Kafe ilmiah biasanya diadakan di bar atau restoran, dimulai dengan kuliah singkat diteruskan dengan istirahat untuk mengisi kembali gelas-gelas yang sudah kosong. Kuliah itu kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pendirian kafe-kafe ilmiah di Amerika Serika diorganisasi secara informal di laman sciencecafe.org, sebuah website yang dibentuk oleh program sains WGBH dari stasiun radio publik NOVA.

Di laman sciencecafe.org, para pengunjung bisa mengetahui lokasi-lokasi kafe ilmiah di semua negara bagian Amerika Serikat dan juga kota dari negara-negara lain seperti Islamabad di Pakistan, Antwerp di Belgia dan bahkan kepulauan Hawai.

Beberapa kafe ilmiah mengambil tempat di toko-toko buku, teater, dan kampus perguruan tinggi.

Haddad berharap kafe yang didirikannya mampu mempengaruhi masyarakat dan menciptakan gairah baru terhadap ilmu bidang STEM.

"Ketertarikan terhadap STEM itu dimulai dari rumah, dengan murid-murid yang keingintahuannya dirangsang oleh orang tua atau saudaranya. Keingintahuan itu tidak mungkin terbentuk jika para orang tua tidak punya ketertarikan terhadap sains," kata Haddad.

(G005)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013