Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Kalpataru kepada 11 tokoh penyelamat lingkungan hidup, dan piala Adipura kepada 45 kota yang dinilai berhasil dalam mengelola lingkungan perkotaan secara baik. Pemberian Kalpataru dan Adipura yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup sedunia itu berlangsung di Istana Negara Jakarta, Senin. Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Menneg LH) Rachmat Witoelar memberikan penghargaan dan piala itu satu persatu kepada para penerima Kalpataru dan Adipura. Penghargaan Kalpataru kategori perintis lingkungan diberikan kepada Samuel Ngongo Lewu, dari desa Tenggaba, Kecamatan Wewewa Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Abidin Moestakim dari desa Kayangan, Kebupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat dan Wayan Sutiari Mastoer, dari kelurahan Rungkut Kidul, Surabaya. Kategori pengabdi lingkungan, diberikan kepada Salim kelurahan Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, DKI Jakarta, dan Agusdin Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balik Papan Utara Kalimantan Timur. Kategori Penyelemat Lingkungan, diberikan kepada Komunitas Anak Dalam Air Hitam Bukit Dua Belas, Desa pematang Kabau, Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi, Kelompok Tani Murakapi, Desa Jabung, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan Jawa Timur dan Klub Pecinta Alam Hirosi, Desa Hinekombe, Kecamatan Sentani, Jayapura Papua. Sedangkan penerima anugerah Adipura 2006 untuk ketegori kota Metropolitan adalah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Surabaya, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Medan dan Semarang. Sementara untuk kota besar adalah Pekanbaru, Padang, Denpasar dan Balikpapan. Untuk kategori kota sedang, Adipura diberikan kepada kota Bengkulu, kota Blitar, kota Rejang Lebong, kota Gorontalo, kabupaten Gresik, kabupaten Jepara, kabupaten Jombang, kabupaten Lumajang, kota Madiun, kota Mataram, kota Palopo, kota Pare-pare, kota Payakumbuh, kota Pematang Siantar, kota Tanjung Pinang dan kabupaten Tulungagung. Sementara untuk kategori kota kecil, Adipura diberikan kepada kabupaten Bangli, kabupaten Gianyar, kabupaten Karangasem, kabupaten Bengkulu Utara, kabupaten Kolaka, kabupaten Klungkung, kabupaten Sragen, Kota Padang Panjang, kabupaten Buleleng, kabupaten Lampung Utara, kabupaten Tabanan, kabupaten Badung, Kabupaten Lampung Selatan, kabupaten Boyolali, kabupaten Muara Enim, kabupaten Bangka, kabupaten Musi Banyuasin dan kabupaten Magetan. Tumenggung Tarib, Kepala Suku Orang Rimba/Anak Dalam (Kubu) menerima penghargaan Kalpataru mewakili Komunitas Anak Dalam Air Hitam mengatakan sangat menghargai penghargaan itu sebagai wujud dukungan kepada sukunya dalam menjaga keutuhan hutan di taman nasional Bukit 12 Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi. Tumenggung Tarib mengatakan dia dan sukunya selama ini hidup di dalam hutan sehingga harus menjaga hutan tersebut agar tetap lestari demi kehidupan keturunan mereka. Tarib dan sukunya terus berusaha menjga agar hutan tempat tinggalnya tidak diganggu oleh orang luar yang ingin mencuri kayu ataupun menggunakan tanah di hutan itu. Kegigihan komunitas anak dalam untuk menjaga hutan taman nasional inilah yang menjadikan Komunitas Anak Dalam Air Hitam menerima penghargaan Kalapataru. Sementara itu, Bupati Musi Banyuasin di Sumatera Selatan, Alex Noerdin mengatakan piala Adipura yang diraih untuk kedua kalinya ini dicapai berkat konsistensinya dalam menjaga dan mengendalikan kebersihan terutama dalam menangani sampah. "Masalah sampah di kota kami belum jadi masalah karena lahan di tempat kami masih luas, tetapi ke depannya sampah akan kita kelola agar menjadi sumber daya yang ekonomis," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006