Bordeaux, Prancis (ANTARA News) - Mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy secara resmi diperiksa pada Kamis, karena "melecehkan orang lemah" dalam kasus dana partai 2007 yang melibatkan wanita pewaris L`Oreal Liliane Bettencourt, yang sudah berusia lanjut, kata jaksa penuntut umum.

Berdasarkan hukum Prancis, pemeriksaan resmi adalah langkah akhir sebelum seorang tersangka menghadapi tuntutan pidana.

Sarkozy, yang pada Maret mengisyaratkan mungkin kembali ke dunia politik, telah berulangkali membantah menerima dana kampanye dari Bettencourt.

"Nicalas Sarkozy, yang memperoleh keuntungan dari praduga tak bersalah, telah diberitahu bahwa ia telah dikenakan pemeriksaan resmi karena memanfaatkan orang yang rentan pada Februari 2007 dan selama tahun 2007 karena merugikan Liliane Bettencourt," kata jaksa penuntut umum setelah proses pemeriksaan.

Bettencourt, yang berusia 90 tahun, adalah perempuan terkaya di Prancis.

Sarkozy, yang kalah dalam pemilihan umum tahun lalu dari Francois Hollande, menemui annggota staf Bettencourt dalam proses pemeriksaan pada Kamis pagi itu, kata Reuters.

Ia sudah ditanyai oleh para hakim pada November, tapi mereka memilih untuk tidak membuka pemeriksaan besar terhadap Sarkozy, yang kalah di dunia politik tapi tetap menjadi calon yang mungkin tampil dari kubu konservatif dalam pemilihan presiden mendatang pada 2017.

Kecurigaan awal mengenai dana mencuat tiga tahun lalu, ketika seorang perempuan yang bekerja sebagai akuntan untuk Bettencourt, yang secara mental rapuh, menduga banyak uang yang diambil diperuntukkan untuk kampanye pemilihan presiden bagi Sarkozy.

Bettencourt dinyatakan berada kondisi demensia pada 2006 dan ditempatkan di bawah pengawasan keluarganya pada 2011.

Stasiun TV Prancis, BFM, dengan mengutip pengacara Sarkozy, melaporkan keputusan itu "kacau dan tidak adil" dan ia akan mengajukan banding, demikian Reuters.


Penerjemah : Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013