Jakarta (ANTARA News) - Prihatin mendengar anak-anak kerap mendendangkan lagu untuk orang dewasa, Yayasan Putra Bahagia Jaya (YPB Jaya) menggelar drama musikal "Senandung Bakti Anak Negeri" yang menampilkan lagu-lagu karya mendiang Ibu Sud.

Bekerja sama dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ), mereka menyajikan "Senandung Bakti Anak Negeri" di Mahaka Sports Mall, Kelapa Gading, Rabu.

Drama garapan sutradara Gatot Rahmadi itu menampilkan 10 lagu ciptaan Ibu Sud seperti "Pergi Belajar", "Tik-tik Bunyi Hujan", "Kampung Halamanku", dan "Burung Kutilang".

Tresnowati Gito dari YPB Jaya mengatakan, lirik lagu-lagu ciptaan Ibu Sud sangat mendidik.

Bercerita tentang kehidupan anak-anak asrama asuhan Bapak (Subarkah) dan Ibu Jajang (Nungki Kusumastuti), drama tersebut mengangkat cerita sehari-hari yang terinspirasi dari lagu Ibu Sud.

Drama yang dipersiapkan sejak April lalu dengan melibatkan 65 anak usia Sekolah Menengah Pertama binaan YPB Jaya itu memang ditujukan bagi anak-anak usia sekolah.

"Ini anak-anak dari wilayah Semper, Cilincing,Jakarta Utara," kata Ketua YPB Jaya, Tatiek Fauzi Bowo, serta menambahkan, anak-anak itu berasal dari keluarga kurang mampu.

Selama pertunjukan, sesekali pemain melontarkan pesan agar anak-anak membantu teman yang kesulitan, tidak mencontek saat ulangan dan tidak sombong.

Lakon itu juga mengingatkan anak-anak agar tidak lupa menyikat gigi sebelum tidur dan mencium tangan orang tua sebelum berangkat ke sekolah.

Sang sutradara juga menyelipkan adegan-adegan sederhana yang mengundang tawa penonton, seperti Andi yang suka telat bangun pagi dan Saiful yang takut petir sampai meloncat ke pelukan Yogi saat mendengarnya.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama IKJ, Melina Surya Dwi, mengatakan pementasan itu merupakan bentuk pendidikan melalui seni.

"Bagaimana seni memberikan kontribusi bagi pendidikan anak. Melalui seni, pendidikan jadi menyenangkan," tuturnya.

Ia pun mengapresiasi kerja keras 65 anak yang terlibat dalam pementasan itu karena tetap bisa tampil baik dengan waktu persiapan yang relatif singkat.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013