Jakarta (ANTARA News) - Arkeolog menemukan kota kuno yang disebut Idu tersembunyi dalam dasar gundukan di daerah Kurdistan, Irak bagian utara.

"Kota itu berkembang antara 3.300 dan 2.900 tahun lalu," kata Cinzia Pappi, arkeolog Universität Leipzig di Jerman, seperti dilansir LiveScience.

Sisa-sisa kota kuno itu ada di tepi Sungai Zab dan kini menjadi bagian dari gundukan yang dibuat untuk tempat tinggal manusia yang disebut tell.

Di atas tell dengan tinggi sekitar 10 meter itu menghampar desa modern yang di sebut Satu Qala.

Sisa-sisa paling awal dari kota kuno itu berasal dari masa Neolitikum, ketika pertanian pertama muncul di Timur Tengah.

Pada awal periode perkembangannya, kota itu berada di bawah kendali Kekaisaran Assyria.

Para peneliti bisa menemukan nama kuno kota itu selama survei tahun 2008, saat seorang warga desa membawakan prasasti dengan ukiran nama kuno kota tersebut.

Benda-benda seni dan tulisan pada prasasti-prasasti tentang kota kuno itu juga mengungkap keberadaan sebuah istana.

Saat Idu menjadi kota merdeka, salah satu penguasanya, Ba'ilanu, pergi sangat jauh untuk mengabarkan bahwa istana ini jauh lebih bagus dari istana buatan para pendahulunya.

"Istana yang dia bangun dia buat jauh lebih megah dari yang dibangun ayahnya," kata dia dalam prasasti itu.

Di antara temuan benda seni di kota kuno itu ada sphinx dengan kepala laki-laki dan tubuh singa bersayap.

Pada bagian atas dan bawah sphinx, ada tulisan "Istana Ba'auri, raja tanah Idu, putra Edima, juga raja tanah Idu."

Tim arkelog melakukan penggalian di situs kota kuno Idu tahun 2010 dan 2011 dan melaporkan temuannya dalam edisi terkini jurnal Anatolica.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013