Rangkaian bom itu ditemukan pada Minggu setelah pihak berwajib menggeledah sebuah mobil mencurigakan, yang ditinggal di tempat parkir mobil kantor polisi di pulau tersebut.
Bom tersebut disembunyikan dalam sebuah truk bak terbuka yang dicuri beberapa bulan lalu," kata Komandan Polisi Provinsi Phuket Ong-Art Piuruengnon kepada AFP melalui telepon.
"Satu tim penjinak bom berhasil menjinakkan dan menemukan bahwa bom itu tidak bisa meledak," imbuh dia.
Pengeboman menjadi hal biasa di kawasan selatan dekat perbatasan dengan Malaysia. Namun diyakini bahwa penemuan bom ini merupakan yang pertama kali terjadi di Phuket yang sangat terkenal di kalangan wisatawan.
Polisi menolak memberikan informasi rinci mengenai tipe bahan peledak yang ditemukan dan tidak jelas juga siapa yang meletakkan bom tersebut.
Kelompok militan diketahui selama hampir satu dasawarsa melancarkan pemberontakan di provinsi wilayah selatan Thailand namun mereka tidak menyasar wisatawan Barat.
Lebih dari 20 orang cidera pada Minggu saat sebuah bom mobil meledak di sebuah hotel di provinsi Songkhla di selatan.
Pemberontakan tersebut menjadikan bom dan serangan bersenjata sebagai makanan sehari-hari, dengan sasaran pasukan keamanan serta warga sipil dari kaum Budddha maupun Muslim dalam konflik yang telah menelan lebih dari 5.700 korban tewas.
Citra Thailand yang bersahabat dengan wisatawan dengan sebutan "Tanah Senyuman" dalam beberapa tahun terakhir diuji dengan munculnya kekerasan politik, banjir, kecelakaan fatal bus dan kapal, serta meningkatnya kekhawatiran mengenai kejahatan terhadap orang asing.
(S022)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
