"PPA digulirkan dalam lima tahun terakhir ini, dan untuk di Pandeglang sekitar 180 anak yang sebelumnya menjadi pekerja, bisa kembali bersekolah,"
Pandeglang (ANTARA News) - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kabupaten Pandeglang, Banten, Anwar Fauzan menyatakan 180 anak kembali bersekolah setelah pemerintah menggulirkan program pengurangan pekerja anak (PPPA).

"PPA digulirkan dalam lima tahun terakhir ini, dan untuk di Pandeglang sekitar 180 anak yang sebelumnya menjadi pekerja, bisa kembali bersekolah," katanya di Pandeglang, Jumat.

PPA, kata dia, digulirkan Kementerian Sosial, dan dalam program itu pemerintah memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp800 ribu per anak serta seragam sekolah dan perlengkapan pendidikan lainnya.

"Kami berharap program ini terus digulirkan, dan Pandeglang bisa mendapat kuota setiap tahun, sehingga akan lebih banyak anak putus sekolah dapat kembali melanjutkan pendidikannya," ujarnya.

Program ini, kata dia, bisa membantu pemerintah daerah dalam mengurangi jumlah anak putus sekolah karena alasan ekonomi.

Anwar mengatakan, PPA merupakan program nasional yang dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010-2014, dan dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, kata dia, program tersebut dilakukan secara koordinasi dengan melibatkan berbagai pihak terkait, baik pemerintah nonpemerintah, serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap masalah sosial.

Menurut dia, anak-anak yang mendapat bantuan tersebut, yakni yang saat ini menjadi pekerja anak. Mereka bekerja karena tidak bisa melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi keluarga.

"Mereka akan ditarik dari tempat kerjanya kemudian ditempatkan di shelter untuk diberikan pendampingan, setelah itu disekolahkan," katanya.

Mengenai asal anak yang akan mendapat bantuan tersebut, menurut dia, dari beberapa kecamatan di antaranya Mandalawangi, Cadasari, Karang Tanjung, Koroncong, Majasari, Cimanuk , dan Saketi.

(S031/N002)

Pewarta: Sambas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014