Aljier (ANTARA News) - Puluhan warga Aljazair pada Sabtu (12/7) menggelar aksi duduk di pusat Ibu Kota negeri itu, Aljier, untuk memperlihatkan solidaritas bagi rakyat Jalur Gaza, yang menjadi sasaran serangan udara oleh pasukan Israel.

Aksi duduk itu diselenggarakan oleh pegiat hak asasi manusia. Pengunjuk rasa mengibarkan spanduk yang mencela pembunuhan warga sipil di Jalur Gaza.

Pada Sabtu pagi, anggota dan pendukung Gerakan Islam bagi Masyarakat Perdamaian (MSP) melakukan aksi duduk di luar markas partai tersebut di Aljier. Mereka mengibarkan spanduk yang menyeru masyarakat internasional agar "menghukum Israel karena mengincar warga sipil dan anak-anak".

Pemerintah Aljazair telah mencela apa yang disebutnya kebungkaman masyarakat internasional terhadap serangan Israel yang berlangsung terus ke Jalur Gaza dan sejauh ini telah menewaskan lebih dari 100 orang, demikian laporan Xinhua.

Pemboman udara Israel saat ini adalah yang paling sengit sejak November 2012, kata laporan media. Ditambahkannya, agresi militer itu sebagian dipicu oleh penculikan dan pembunuh tiga remaja Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan pada Juni.

Dari Jalur Gaza dilaporkan tak kurang dari 15 orang Palestina meninggal dan 20 orang lagi cedera dalam serangan udara baru Israel terhadap satu masjid di bagian timur Kota Gaza dan satu rumah yang berdekatan milik komandan polisi Jalur Gaza pada sabtu malam, kata beberapa sumber medis.

Beberapa saksi mata mengatakan jet tempur Israel mula-mula menembakkan rudal peringatan ke rumah komandan polisi di Kota Gaza tersebut, lalu benar-benar menghancurkannya dengan rudal berat lain.

Rumah itu kebetulan bersebelahan dengan satu masjid, tempat puluhan orang sedang melaksanakan Shalat Tarawih. Rudal tersebut menghancurkan sebagian masjid itu, menewaskan dan melukai orang yang sedang shalat.

Satu lagi warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel terhadap Kota Kecil Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, kata seorang juru bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.

Ia menambahkan serangan udara terhadap rumah di bagian timur Jalur Gaza itu adalah yang terburuk sejak agresi udara Israel dilancarkan terhadap daerah kantung tersebut pada Selasa pagi (8/7).

"Sejak Selasa pagi, 151 orang Palestina telah tewas dan sebanyak 1.000 orang lagi cedera selama serangan udara Israel dalam lima hari terakhir ini terhadap rumah warga sipil. Lebih dari dua-pertiga korban adalah warga sipil," lata juru bicara itu.

Pada Sabtu pagi, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengaku bertanggung jawab atas serangan roket ke Tel Aviv. Sistem anti-rudal Israel, Iron Dome, mencegat tiga roket di atas daerah metropolitan Tel Aviv, sementara satu roket lagi mendarat di tempat terbuka di dekat Tel Aviv selatan. Tak ada laporan mengenai korban jiwa.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014