Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 7.575 mahasiswa Indonesia kini menempuh pendidikan di berbagai universitas di Amerika Serikat (AS) atau berada di urutan ke-13 dari 20 negara yang masuk dalam laporan Lembaga Pendidikan Internasional (IIE) 2006. Data IIE, lembaga nirlaba terbesar di dunia untuk bidang pendidikan, yang diterima ANTARA dari Ketua Program Yayasan Pendidikan Internasional Indonesia (IIEF) Jakarta, Diana Kartika Jahja, Senin, menyebutkan Indonesia berada di bawah India, China, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Taiwan, Meksiko, Turki, Jerman, Thailand, Inggris, dan Hongkong SAR. Dibandingkan tahun ajaran 2004/2005, jumlah mahasiswa Indonesia yang kini terdaftar di berbagai universitas di AS itu turun sekitar 2,4 persen. Pada tahun lalu, jumlah mahasiswa Indonesia tercatat 7.760 orang, namun data IIE tidak menyebutkan alasan di balik penurunan tersebut. Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 76.503 orang atau 13,5 persen dari 564.766 orang mahasiswa internasional yang kuliah di berbagai universitas terkemuka di AS pada tahun ajaran 2005/2006, India menempati urutan pertama. Posisi India diikuti China dengan 62.582 mahasiswa, Korea Selatan (58.847), Jepang (38.712), Kanada (28.202), Taiwan (27.876), Meksiko (13.931), Turki (11.622), Jerman (8.829), Thailand (8.765), Inggris (8.274), Hongkong (7.849) dan Indonesia (7.575). Di bawah Indonesia, tercatat 7.009 orang mahasiswa asal Brazil yang kini kuliah di berbagai universitas di negara yang kepala negaranya akan mengunjungi Indonesia pada 20 November mendatang itu. Seterusnya, Kolombia dengan 6.835 mahasiswa, Perancis (6.640), Kenya (6.559), Nigeria (6.192), Nepal (6.061), dan Pakistan (5.759 orang mahasiswa). Di antara 20 negara bagian yang diteliti, California, New York, Texas, Massachusetts, dan Florida merupakan empat negara bagian yang paling banyak menerima para mahasiswa internasional itu. Sedangkan University of Southern California (Los Angeles), Columbia University (New York), Purdue University (kampus utama di West Lafayette), New York University (New York), dan University of Texas at Austin (Austin) merupakan lima perguruan tinggi AS yang paling banyak menerima mahasiswa asing. Dilihat dari sumber utama pembiayaan para mahasiswa asing, termasuk mereka yang berasal dari Indonesia, data yang tertuang dalam laporan tahunan IIE itu menyebutkan, sebanyak 63,4 persen atau 358.318 orang di antaranya dibiayai oleh sumber dana pribadi dan keluarga. Selebihnya didukung sumber pendanaan dari universitas dan kolese di AS (25,9 persen), universitas dan pemerintah asal mahasiswa (2,6 persen), Pemerintah AS (0,4 persen), sektor swasta AS (1,5 persen), sektor swasta asing (1,5 persen), organisasi internasional (0,2 persen), perusahaan mahasiswa bersangkutan (3,9 persen), dan sumber-sumber lain (0,6 persen). Sebagian besar mahasiswa internasional itu mengambil bidang studi bisnis dan manajemen, teknik, ilmu pasti dan fisika, sains sosial, serta sains komputer dan matematika. Dibandingkan total jumlah mahasiswa asing yang kuliah di AS yang mencapai 564.766 (2005/2006) dan 565.039 orang (2004/2005), jumlah mahasiswa AS yang kuliah di luar negaranya tidak lebih separuhnya atau sebanyak 205.983 orang. Inggris, Italia, Spanyol, Perancis, dan Australia merupakan lima negara yang menjadi tujuan utama para mahasiswa AS itu. (*)

Copyright © ANTARA 2006