... seperti ini, dapat membahayakan keselamatan para penyelam, bila pasir tersebut masuk ke mata mereka...
Belawan, Sumatera Utara (ANTARA News) - Tim Penyelam SAR Medan yang menyelam untuk mencari tujuh orang lagi anak buah kapal KM Kumala Endah yang tenggelam, di perairan Belawan, Sumatera Utara, terganggu pasir di dalam laut.




Kepala Seksi Operasi SAR Medan, Gusti Syaiful, di Belawan, Sabtu, mengatakan, para penyelam itu kelabakan akibat begitu banyak pasir di lokasi kapal kargo itu tenggelam.




Tim penyelam yang berjumlah enam orang itu, menurut dia, tidak dapat melihat secara jelas, saat berada di laut dengan kedalaman mencapai 20 hingga 25 meter.




"Gangguan seperti ini, dapat membahayakan keselamatan para penyelam, bila pasir tersebut masuk ke mata mereka," ujar Syaiful.




Dia menjelaskan, selain banyaknya pasir di perairan tersebut, juga lumpur tebal sehingga sangat mengganggu jarak pandang bagi penyelam yang bertugas mencari korban ABK tenggelam.




Selain itu, arus air laut di perairan Belawan cukup deras dan dapat mengganggu konsentrasi penyelam. Hal ini harus dihindari untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini.




"Kami tidak ingin para penyelam mengalami cedera, dan harus ekstra hati-hati dalam melakukan pencarian ABK yang hilang," ucapnya.




Sementara it, dua ABK KM Kumala Endah yang hilang di Perairan Belawan, ditemukan Kamis siang (26/3). Kedua ABK itu, atas nama Daniel Marganda Sinaga (28) juru mudi dan penduduk Jalan Tanah Jawa, Pematang Siantar.




Kemudian, jenazah Sutimin (49), nakhoda, penduduk Mojosono, Boyolali, Jawa Tengah.




Dengan penemuan kedua jenazah tersebut, maka tujuh lagi ABK Kumala Endah masih berada di laut dan masih dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan.




Peristiwa tenggelamnya kapal tersebut, Selasa (24/3) sekitar pukul 16.30 WIB.Saat itu, KM Kumala Endah yang mengangkut 700 ton material konstruksi berangkat dari Pelabuhan Belawan Lama dan akan berlayar menuju Pendawangan, Kalimantan Barat.




Namun, baru sekitar beberapa mil dari Pelabuhan Belawan, tiba-tiba KM Kumala Endah bocor lambung kapalnya, karena menabrak bangkai kapal.




KM Kumala Endah mengangkut sebanyak 14 ABK, saat kejadian itu (Selasa, 24/3) lima orang diantaranya berhasil diselamatkan setelah tiga jam terapung di laut.




Kelima ABK selamat, yakni Sihol Sihombing (Mualim-2), Ferlani Sisiono (KKM), Eko Nugroho (Mandur), Reski Sucipto Pakulun (Juru Mudi) dan Ferdinan Pangaribuan (Juru Minyak).




Sedangkan, sembilan orang belum ditemukan, yaitu Riduan (Juru Masak), Sutimin (Nahkoda), Isak Sula (Masinis-1), Suhadi (Masinis-3), Mat Mustahruddin (Juru Minyak), Aris Setiono (Juru Minyak), Repido Brahmana (Juru Mudi), Daniel Marganda Sinaga (Juru Mudi) dan Ribut Wahyu (Masinis-2). 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015