Memang hampir separuhnya masyarakat Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan itu berkewarganegaraan ganda karena faktor ekonomi
Nunukan (ANTARA News) - Warga Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara memiliki dua identitas kewarganegaraan yakni Indonesia dan Malaysia.

"Diperkirakan separuh dari penduduk Kecamatan Krayan itu miliki kartu tanda penduduk (KTP) Indonesia dan Identity Card (IC) Malaysia," ujar Sekretaris Jenderal Adat Besar Dayak, Gat Kaleb di Nunukan, Sabtu.

Hal yang sama terjadi juga di Kecamatan Krayan Selatan karena kedua kecamatan ini berbatasan langsung dengan Negeri Sarawak, Malaysia yang akses keluar masuknya sangat mudah.

Jumlah penduduk pada kedua kecamatan ini sebanyak 18.000 jiwa diperkirakan 50 persen memiliki IC Malaysia karena untuk mendapatkannya sangat mudah asalkan ada jaminan keluarganya yang telah menjadi warga negara negara tersebut.

Masyarakat di kecamatan tersebut berupaya untuk mendapatkan kewarganegaraan Malaysia dengan alasan agar lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang layak di negara itu akibat sulitnya mendapat pekerjaan di daerahnya, kata Gat Kaleb.

Ia mengakui, setelah musim tanam masyarakat di kecamatan itu berbondong-bondong menyeberang ke Negeri Sarawak, Malaysia mencari pekerjaan untuk biaya hidup dan biaya sekolah anak-anaknya.

Jadi, dengan berbekal IC Malaysia mereka mudah mendapatkan pekerjaan yang layak. 

"Memang hampir separuhnya masyarakat Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan itu berkewarganegaraan ganda karena faktor ekonomi. Makanya setelah musim tanam atau pascapanen mereka berbondong-bondong eksodus ke Malaysia (Negeri Sarawak) untuk mencari pekerjaan," terang Gat Kaleb.

Alasan masyarakat setempat berkewarganegaraan ganda adalah karena sulitnya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka tetap kembali pada saat emasuki musim tanam.

Ia membenarkan, WNI yang berkewarganegaraan ganda tersebut hampir seluruhnya juga telah memiliki rumah tempat tinggal bersama anak istrinya di Negeri Sarawak.

Gat Kaleb mengakui, keluarganya sendiri seperti paman, tante dan seluruh sepupunya banyak yang telah tinggal dan menjadi warga negara Malaysia dengan kondisi kehidupan yang telah mapan. 

Pewarta: M Rusman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015