Riyadh, Arab Saudi (ANTARA News) - Saudara laki-laki Nimr al-Nimr, ulama Syiah yang dieksekusi di Arab Saudi, akhir pekan lalu, Senin, mengutuk serangan-serangan balasan atas misi-misi diplomatik kerajaan itu di Iran, dengan menyatakan, "Kami mencintai negara kami".

"Kami menghargai cintamu kepada syuhada #Syeh AlNimr yang hidup di hati kami tetapi kami menolak serangan-serangan atas #kedutaan-kedutaan Saudi di #Iran atau lainnya," demikian kicauan al-Nimr dalam bahasa Inggris.

Para pengunjuk rasa yang marah menyerang kedutaan Saudi di Teheran dan konsulatnya di Mashhad menyusul eksekusi al-Nimr pada Sabtu, kekuatan pendorong di balik protes-protes anti pemerintah pada 2011.

Baca : Demonstran Iran serbu Kedubes Saudi

Arab Saudi, Minggu, menanggapi aksi-aksi itu dengan memutus hubungan diplomatik dengan Iran, rival lamanya di kawasan itu.

al-Nimr, 56, dieksekusi bersama dengan 46 pria lainnya, sebagian besar militan Sunni yang terkait dengan Alqaida.

Jasadnya tidak diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan, menurut kicauan lain saudara lelakinya, yang mengatakan pihak penguasa memberitahu keluarga bahwa ulama itu sudah dimakamkan.

Saudara laki-laki al-Nimr mengeluarkan pernyataan yang menyerukan jasad Nimr supaya diserahkan kepada keluarganya.

Baca :  Saudi dan Iran tak ingin perburuk keadaan

Ia mengatakan harapan-harapan keluarga bahwa para pejabat akan menjawab keinginan sah kami secara cepat dengan menyerahkan jasad itu kepada kami sehingga ia akan dimakamkan di kampung halamannya Awamiya.

Sementara itu para penyerang membunuh seorang warga dan melukai seorang anak-anak pada Senin ketika mereka melepaskan tembakan ke arah polisi Saudi di Awamiya, tempat kelahiran Nimr di Provinsi Timur yang kaya minyak di Saudi, media negara melaporkan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016