Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi II DPR RI dari Partai Hanura Frans Agung Mula Putra menilai pemuka agama perlu terlibat menyukseskan Pilkada 2017, dengan membangun optimisme publik melalui ceramah keagamaan.

Menurut Frans, dalam Pilkada 2015 tingkat optimisme masyarakat terhadap pemilihan kepala daerah serentak masih relatif rendah.

"Masyarakat kita cenderung cuek dengan pemilihan yang telah berlangsung, di mana rata-rata angka partisipasi pemilih hanya sekitar 55 persen dan paling rendah di Medan dengan persentase pemilih 27 persen. Peran pemuka agama dan lingkungan penting," ujar Frans dalam diskusi di kantor organisasi sayap Partai Hanura, Satria Hanura, Jumat.

Frans mengatakan tidak sedikit laporan yang menyebutkan masyarakat di sejumlah daerah hanya mau ikut pilkada jika diimingi dengan sesuatu.

Masyarakat juga umumnya berpikiran calon kepala daerah terpilih akan melupakan akar rumput saat telah menjabat.

"Maka itu masyarakat perlu disadarkan bahwa pemilihan kepala daerah adalah pintu masuk perubahan. Masyarakat tidak boleh apatis dan pragmatis terhadap pemilihan," ujar dia.

Dia menekankan partai politik dan pasangan calon yang akan maju di pilkada serentak berkewajiban memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

Di sisi lain, pemuka agama menurut dia, juga bisa ikut serta mendorong optimisme publik melalui ceramah-ceramah keagamaannya.

"Tempat-tempat ibadah bisa dijadikan tempat untuk menyadarkan masyarakat agar optimistis terhadap pemilihan kepala daerah sebagai jalan membawa bangsa ini kr arah yang lebih baik," ujar Frans.

Pilkada serentak putaran kedua akan dilaksanakan 2017, salah satu yang menyelenggarakannya adalah ibukota DKI Jakarta.

Ketua Umum DPP Satria Hanura Williem Tuhumury mengatakan dalam pilkada 2017, pihaknya patuh dan mendukung calon-calon yang diusung oleh DPP Partai Hanura yang dipimpin Wiranto.


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016