Sementara ini masih dirasa cukup dengan 14 pos lintas batas itu. Prioritas kami yaitu menambah personel SDM yang ditugaskan di pos-pos tersebut karena tenaganya masih sangat kurang."
Timika (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM belum merencanakan menambah pos lintas batas di kawasan perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga Papua Nugini (PNG).

Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan hingga saat ini terdapat 14 pos lintas batas resmi di sepanjang garis perbatasan Indonesia-PNG. Enam pos berada di wilayah Kantor Imigrasi Jayapura dan delapan pos berada di wilayah Kantor Imigrasi Merauke.

"Sementara ini masih dirasa cukup dengan 14 pos lintas batas itu. Prioritas kami yaitu menambah personel SDM yang ditugaskan di pos-pos tersebut karena tenaganya masih sangat kurang," jelas Ronny.

Ditjen Imigrasi, katanya, sangat membutuhkan personel petugas di pos-pos lintas batas antara Indonesia dengan PNG, dimana prioritas utama yaitu diberikan kepada putra-putri daerah Papua karena mereka sudah sangat mengenal kondisi daerah setempat.

"Kalau ada bantuan tenaga berupa alih status PNS Pemda baik provinsi maupun kabupaten/kota di Papua itu juga sangat baik. Nanti kami akan melatih mereka kemampuan-kemampuan di bidang keimigrasian," ujar Ronny.

Selain itu, Ditjen Imigrasi membuka pintu bagi para prajurit TNI yang akan memasuki masa pensiun dan sudah bertugas lama di daerah perbatasan Indonesia-PNG.

"Tentu mereka sudah sangat terlatih dan mengetahui betul situasi wilayah. Jika mereka akan memasuki masa pensiun, kami menawarkan alih status dari prajurit TNI menjadi PNS Imigrasi karena masa pensiun prajurit TNI dan PNS di lingkungan Kemenkumham terpaut selisih tiga tahun. Jika mereka berkenan maka kita akan tugaskan mereka di perbatasan," ujar mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri itu.

Pengisian personel pada pos-pos lintas batas di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga juga diupayakan melalui rekrutmen rutin pegawai di lingkungan Ditjen Imigrasi.

Ronny mengharapkan ke depan semakin banyak putra-putri daerah Papua dan Papua Barat mendaftar dan diterima menjadi taruna akademi imigrasi.

"Tahun ini kami menerima 130 taruna akademi imigrasi se Indonesia. Mudah-mudahan ada putra-putri Papua dan Papua Barat yang diterima. Persyaratan untuk diterima menjadi taruna akademi imigrasi sudah kami sebar ke setiap kantor imigrasi di seluruh Indonesia," jelasnya.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016