Ponorogo (ANTARA News) - Tim SAR menemukan korban keempat musibah tanah longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur saat melakukan penyisiran di zona bahaya sektor A yang selama ini tidak pernah disentuh alat berat maupun sarana konvensional, Minggu.

Menurut penuturan Koordinator Basarnas Asnawi Siswoyo, korban ditemukan tim SAR gabungan di bawah timbunan yang menutup tebing sungai sekitar pukul 08.30 WIB dan dievakuasi pukul 09.00 WIB.

"Relawan kami sempat melihat organ kaki korban sehingga bisa dilakukan evakuasi dengan cara manual," kata Asnawi setelah evakuasi.

Ia tidak menyebut ciri maupun jenis kelamin korban keempat itu, dan hanya mengkonfirmasi bahwa korban berusia dewasa.

Namun menurut penuturan saksi dari pihak keluarga korban yang ikut dalam proses pencarian dan mengarahkan tim SAR gabungan, Sogol Purwanto (29), jenazah yang barusan dievakuasi diduga bernama Nuryono (17).

"Ada kemungkinan itu Nuryono karena saat ditemukan korban ini mengenakan celena pensil. Nuryono kebiasaan selalu pakai celana pensil seperti itu," kata Sogol.

Jenazah yang berhasil dievakuasi dari lereng timbunan material longsor yang masih labil kemudian dibawa menuju posko DVI di RSUD dr Hardjono, Ponorogo.

Operasi pencarian sempat dilanjut hingga pukul 12.00 WIB di lokasi yang sama, bersama pencarian di sektor B, C dan D ketika kemudian material timbunan tanah bercampur lumpur dalam volume besar mulai bergerak dan berantai hingga zona D.

Operasi SAR gabungan akhirnya dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan, sementara tim SAR gabungan pada Minggu siang hingga sore terus berkoordinasi untuk menentukan keberlangsungan operasi pencarian yang rawan terjadi longsor susulan tersebut.

Belum ada konfirmasi resmi terkait hasil penelitian tim DVI atas korban keempat yang ditemukan tim SAR gabungan tersebut.

Sogol yang menjadi saksi di lokasi penemuan korban, mengatakan posisi temuan korban keempat identik dengan keberadaan tiga korban atas nama Siyam (40), Situn (45) dan Nuryono (17) yang saat itu sedang menjemur jahe di tepi jalan desa saat longsor terjadi pada Sabtu (1/4).

"Jarak antara posisi ketiga warga yang menjadi korban dengan lokasi temuan hanya berjarak sekitar lima meter. Saya menduganya Nuryono karena melihat ciri pakaian yang dikenakan serta lokasi korban sebelum kejadian. Kalau warga yang panen jahe, termasuk bapak dan kedua kakak ipar saya lokasinya di sana, agak jauh," tutur Sogol.

Sebelumnya, tim SAR telah menemukan tiga dari total 28 korban yang dinyatakan hilang. Mereka para korban yang telah ditemukan masing-masing diidentifikasi atas nama Katemi (70), Iwan Danang Suwandi (27) dan Sunadi (47).

Dengan ditemukannya korban keempat itu, maka masih ada 24 korban lain yang belum ditemukan.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017