Ponorogo (ANTARA News) - Seorang warga Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis, tidak sengaja mendapati potongan kaki manusia diduga milik salah satu korban bencana tanah longsor di daerah itu saat membersihkan puing bangunan rumahnya yang runtuh saat bencana melanda, Sabtu (1/4).

Kapolsek Pulung AKP Denny Facrudianto kepada wartawan membenarkan temuan potongan kaki manusia itu dan saat ini telah dievakuasi menuju RSUD dr Hardjono, Ponorogo.

"Hanya potongan kaki, dan sudah dibawa ke RSUD untuk kepentingan identifikasi," katanya.

Adalah Dasri (40), warga Dukuh Krajan, Desa Banaran, Kecamatan Pulung yang mendapati potongan kaki orang dewasa tersebut.

Menurut informasi sumber BPBD, potongan kaki ditemukan di antara puing kayu bangunan rumah milik Soerah yang ambruk diterjang longsor, berlokasi di sektor D, Dukuh Krajan.

Tidak ada temuan lain di lokasi yang sama. Dasri yang semula berniat membersihkan puing bangunan segera melapor ke aparat kepolisian begitu mendapati potongan organ tubuh manusia yang diyakini milik salah satu korban hilang dalam bencana longsor, awal April lalu.

"Petugas Polsek Pulung langsung menuju TKP (lokasi/tempat kejadian perkara) untuk mengambil potongan kaki sebatas pergelangan hingga telapak kaki tersebut yang kemudian dikirim ke RSUD dr Hardjono Ponorogo guna identifikasi," ulangnya.

Sehari sebelumnya, seorang peladang juga menemukan korban ketujuh di sektor B atau persis di bawah gundukan material longsor yang menggunung di sektor A, tak jauh dari aliran Sungai Tangkil.

Jasad yang ditemukan itu berjenis kelamin perempuan, umur sekitar 50 tahun.

Menurut keterangan dan kesaksian warga, diduga korban ketujuh tersebut adalah jasad Situn atau Tuniah (47) yang saat kejadian sedang memanen jahe di sektor A, namun kepastian masih menunggu hasil identifikasi tim DVI Polda Jatim.

Enam korban sebelumnya berhasil ditemukan, dengan rincian empat ditemukan saat digelarnya operasi pencarian yang berlangsung mulai (Minggu, 2/4) hingga minggu kedua (10/4).

Mereka adalah Katemi (70), Iwan Danang Suwandi (27), Sunadi (47) dan Sumaryono (25).

Sementara dua lainnya ditemukan secara tidak segaja oleh tim relawan BPBD, TNI dan Polri saat melakukan upaya normalisasi sungai Tangkil di sektor D.

Longsor di Desa Banaran terjadi pada Sabtu (1/4) sekitar pukul 07.30 WIB saat penduduk di Dusun Tangkil dan sebagian Dusun Krajan yang berada di area rawan terdampak longsor pulang/kembali dari mengungsi pada malam harinya, dan sebagian masih beraktivitas di rumah dan sebagian lagi memanen jahe di bawah lereng Gunung (bukit) Gede setinggi 200-an meter yang ambrol.

(T.KR-DHS/I007)

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017