Kota Vatikan (ANTARA News) - Paus Fransiskus kembali menekankan pentingnya mempertahankan status quo Yerusalem dan mendorong perundingan baru antara Israel dan Palestina mengenai solusi dua negara menurut pernyataan Vatikan pada Kamis (18/1).

Paus asal Argentina tersebut menentang keras langkah kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan rencananya untuk memindahkan kedutaan besar AS ke sana dari Tel Aviv.

Merujuk pada "sifat unik Yerusalem", dalam surat kepada ulama besar Mesir Ahmed al-Tayeb, Paus Fransiskus mengatakan bahwa "hanya status khusus, yang dijamin oleh komunitas internasional, dapat mempertahankan identitasnya, (dan) fungsi uniknya sebagai tempat perdamaian.”

Hanya cara itu yang "memungkinkan rekonsiliasi dan harapan masa depan bagi seluruh kawasan," katanya.

"Takhta Suci tidak akan berhenti untuk menyerukan pelanjutan dialog antara Israel dan Palestina guna menghasilkan solusi yang bertujuan mewujudkan koeksistensi damai kedua negara" menurut surat itu.

Yerusalem, tempat situs-situs yang dianggap suci oleh orang Islam, Kristen, dan Yahudi berada, sangat penting bagi Israel dan Palestina dan Paus Fransiskus pada Desember sudah mendesak agar “status quo” dihormati.

Aksi protes luas di Timur Tengah dan tempat lain terjasi setelah deklarasi Trump, tindakan melanggar hukum internasional yang memicu kecaman global dan kekacauan berhari-hari di wilayah Palestina, demikian siaran kantor berita AFP. (mr)



Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018