Buenos Aires (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan ini menyeru untuk memotong bantuan bagi negara-negara di mana obat-obatan terlarang diproduksi atau diperdagangkan yang bisa membayangi rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson di Amerika Selatan.

Tillerson dijadwalkan mengunjungi negara pusat penghasil kokain, Peru dan Kolombia.

Tillerson sudah memicu keheranan pada malam menjelang tur lima negaranya di Amerika Latin, saat dia mengatakan bahwa Presiden Venezuela Nicolas Maduro bisa digulingkan sendiri oleh militer. Pernyataan itu akan membayangi pemberhentian pertamanya, Meksiko.

Trump mengatakan pada Jumat bahwa negara-negara yang tidak disebutkan namanya "mengirimkan obat-obatan" ke Amerika Serikat.

"Saya tidak akan menyebutkan nama sekarang ... tapi saya melihat negara negara ini, saya melihat angka yang kami kirimkan dan kami kirimkan bantuan besar, dan mereka mengirimkan obat terlarang ke negara kita dan mereka menertawakan kita," kata Trump di Virginia, seperti dikutip Reuters.

"Jadi saya tidak percaya akan hal itu, saya ingin menghentikan bantuan," kata Trump setelah Kevin McAleenan, pejabat komisioner Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat, mengatakan kepadanya bahwa kokain itu terutama berasal dari Kolombia dan Peru, dan diperdagangkan melalui Meksiko dan Amerika Tengah.

Tillerson tidak menyebut pernyataan Trump dalam sebuah konferensi pers di Buenos Aires pada Minggu tapi seorang pejabat senior departemen luar negeri yang ikut dalam perjalanan itu dan menolak untuk diidentifikasi mengatakan bahwa pernyataan itu "tidak membantu."

Trump kadang-kadang menentang Tillerson terkait kebijakan luar negeri yang melibatkan Korea Utara dan Suriah, dan pemerintahan telah dikritik karena mengirim pesan yang tidak jelas ke Amerika Latin, terutama di Venezuela.

Tillerson mendarat di ibu kota Peru, Lima, Senin dan seterusnya pada Selasa menuju ke Kolombia, yang menerima sekitar 10 miliar dolar pendanaan antara tahun 2000 dan 2015 untuk program militer dan sosial melalui apa yang disebut Rencana Colombia.

Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyetujui bantuan 450 juta dolar pada tahun 2017 untuk Kolombia, naik 25 persen dari tahun 2016, untuk membantu mendukung kesepakatan damai dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, atau FARC, mantan kelompok pemberontak sayap kiri.

Peru, yang telah mengalami peningkatan produksi kokain dan menggeser Kolombia sebagai produsen utama, telah menerima lebih sedikit bantuan dari Amerika Serikat. Tillerson mengakhiri perjalanannya di Jamaika, pusat perdagangan obat terlarang.

Amerika Serikat adalah pasar kokain terbesar di dunia.

Trump telah mengancam untuk memotong bantuan di seluruh dunia, mempertanyakan apa yang diterima Amerika Serikat sebagai imbalan atas dukungannya. Awal tahun ini, dia berjanji akan segera mengakiri bantuan untuk Pakistan.

(Uu.G003)

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018