Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai masuknya perusahaan "cloud" atau komputasi awan sebesar Alibaba, menunjukkan potensi bisnis di Indonesia yang besar.

"Pemain besar `cloud` ada di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata, baik bisnis dan pasar, bisa memberikan kontribusi," ujar Rudiantara dalam peluncuran Alibaba Cloud di Jakarta, Kamis.

Alibaba Cloud yang menyasar UKM dan perusahaan rintisan (start-up) diharapkan mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan karya anak bangsa sehingga Indonesia dapat berkompetisi di kancah internasional.

Terkait keberadaan data center, ia menuturkan tidak semua data center harus ada di Indonesia, melainkan yang harus ada di Indonesia yang berkaitan dengan masalah keamanan negara seperti intelijen.

"Data center buat Dukcapil yang E-KTP itu harus ada di sini. Yang penting tergantung sektor, sektor kan macam-macam," ujar Rudiantara.

Ia menyebut perusahaan penerbangan asing yang tidak terlalu besar memerlukan biaya yang besar untuk membangun data center sendiri di Indonesia.

Selama secara hukum bisa menjangkau ke tempat data center apabila terdapat pelaku kriminal, data center bisa tidak berada di Indonesia.

"Kami lebih realistis di lapangan dan juga mengikuti perkembangan internasional. Kami dalam dalam proses merevisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 82/2012. Tahun ini mudah-mudahan sebentar lagi harmonisasi antarkementerian," ujar Menkominfo.

Ada pun Alibaba Cloud yang resmi diluncurkan telah membantu beberapa perusahaan internet di Indonesia, seperti Tokopedia, Dwidaya Tour dan GTech Digital Asia untuk untuk berinovasi dengan komputasi data.
 
Menkominfo Rudiantara memberikan sambutan saat meresmikan operasional data center Alibaba Cloud di Indonesia, di Jakarta, Kamis (15/3/2018). Data

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018