Shanghai (ANTARA News) - China menyatakan akan mulai menerapkan apa yang disebut sebagai sistem kredit sosial pada kereta api dan pesawat terbang, dan melarang orang-orang yang pernah melakukan pelanggaran menggunakan moda transportasi tersebut sampai selama satu tahun.

Orang-orang yang masuk dalam daftar pembatasan tersebut meliputi mereka yang kedapatan melakukan tindakan seperti menyebarkan informasi palsu tentang terorisme dan membuat masalah dalam penerbangan atau merokok di kereta api menurut dua pernyataan yang dikeluarkan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China di situs resminya pada Jumat.

Mereka yang terbukti melakukan kesalahan finansial, seperti karyawan yang tidak membayar asuransi sosial atau orang-orang yang tidak membayar denda, juga akan menghadapi larangan ini menurut pernyataan bertanggal 2 Maret yang dikutip kantor berita Reuters.

Peraturan tersebut akan mulai berlaku tanggal 1 Mei.

Langkah ini sejalan dengan rencana Presiden Xi Jinping untuk membangun sistem kredit sosial yang berdasarkan pada prinsip "sekali tidak dapat dipercaya, selalu dibatasi" menurut pemberitahuan yang ditandatangani oleh delapan kementerian, termasuk regulator penerbangan dan mahkamah agung.

China telah memiliki rencana untuk menjalankan sebuah sistem yang akan memungkinkan badan pemerintah berbagi informasi tentang perilaku warga negaranya dan mengeluarkan hukuman berdasarkan nilai kredit sosial tersebut.

Namun demikian ada pertanda penggunaan kredit sosial pada transportasi domestik sebenarnya telah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Pada awal 2017, dalam sebuah konferensi pers, pengadilan tinggi China mengatakan bahwa 6,15 juta warga China telah dilarang naik pesawat terbang karena melakukan kesalahan sosial, demikian menurut siaran Reuters.
 

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018