Damaskus, Suriah (ANTARA News) - Korban jiwa bertambah jadi 35 orang dalam serangan roket gerilyawan terhadap satu pasar penuh pengunjung pada Selasa (20/3) di sebelah timur Ibu Kota Suriah, Damaskus.

Roket rakitan tersebut menghantam pasar Kashkoul di sebelah timur Damaskus, sehingga banyak orang lagi cedera, kata Xinhua, di Jakarta, Rabu pagi.

Serangan itu adalah salah satu serangan yang paling mematikan yang dilancarkan oleh gerilyawan dengan menggunakan roket di Damaskus, tempat empat orang tewas pada Selasa dalam serangan mortir di bagian lain ibu kota Suriah tersebut.

Serangan itu dilancarkan saat tentara Suriah bergerak maju jauh ke dalam kubu gerilyawan di Ghouta Timur di pinggir Damaskus.

Stasiun televisi negara mengatakan pasukan Suriah pada Selasa mencapai daerah pertanian di Daerah Ayn Tarma, kubu penting gerilyawan Failaq Ar-Rahman. Gerilyawan di sana bertanggung-jawab atas sebagian besar serangan mortir dan roket terhadap ibu kota Suriah.

Militer Suriah sudah menguasai lebih dari 80 persen Ghouta Timur, sisa ancaman terakhir buat ibu kota Suriah.

Baca juga: 30.000 warga sipil dievakuasi dari Ghouta Timur

Militer Suriah pada Minggu (18/3) merebut Kota Kecil Saqba di Ghouta Timur, dan warga sipil mulai segera kembali ke rumah mereka.

Tentara Suriah menyebar di daerah tersebut dan warga sipil yang masih berada di daerah itu menyambut prajurit militer pemerintah.

Warga sipil yang telah mengungsi dari Saqba beberapa jam sebelum pembebasan kota kecil tersebut, pun segera mulai kembali ke rumah mereka di sana sebelum mereka bahkan sampai ke tempat penampungan di luar Ghouta Timur.

Baca juga: Bulan Sabit Merah siapkan evakuasi medis dari Ghouta Timur

Seorang komandan lapangan di militer Suriah mengatakan banyak gerilyawan di Saqba telah menyerahkan diri, sementara yang lain menyelamatkan diri sebelum kedatangan pasukan militer Suriah.

Ghouta Timur, wilayah pertanian seluas 105 kilometer persegi yang terdiri atas beberapa kota kecil dan lahan pertanian, menimbulkan ancaman terakhir buat ibu kota Suriah karena kedekatannya dengan permukiman yang dikuasai pemerintah di sebelah timur Damaskus dan serangan mortir yang berlangsung dan ditujukan ke daerah permukiman di ibu kota Suriah.

Empat kelompok utama gerilyawan saat ini berada di dalam Ghouta Timur, yaitu Tentara Islam, Failaq Ar-Rahman, Ahrar Ash-Sham, dan Komite Pembebasan Levant --yang dikenal dengan nama Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida.

Lembaga kemanusiaan PBB telah menyuarakan kekhawatiran mengenai situasi kemanusiaan yang memburuk buat 400.000 orang di wilayah tersebut, tempat para pegiat mengatakan sebanyak 1.000 orang telah tewas sejak akhir Februari akibat pemboman sengit dan operasi militer.

Baca juga: Korban tewas akibat serangan di Ghouta Timur capai 600

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018