Jakarta (ANTARA News) - Kemarin, ribuan pengemudi ojek dalam jaringan mengadakan aksi menuntut tarif yang rasional di depan Istana Merdeka.

Presiden Joko Widodo didampingi Kepala KSP Moeldoko (kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno menerima perwakilan pengemudi ojek daring yang melakukan aksi tersebut.

Bersamaan dengan aksi ojek daring, pengemudi Uber meminta kejelasan kerja sama mereka setelah layanan mereka di Asia Tenggara dikuasai Grab.

1. Presiden Jokowi ingin perizinan usaha pendek dan singkat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan urusan perizinan usaha, khususnya untuk investasi dan ekspor lebih pendek dan singkat.

2. Ojek online minta perlindungan hukum
Ojek online meminta pemerintah membuat payung hukum untuk mengatur operasional yang selama ini belum diatur karena tidak termasuk Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).

3. KPK periksa Setya Novanto dan istrinya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil tiga saksi dalam penyidikan tindak pidana korupsi pengadaan paket penerapan KTP berbasis nomor induk kependudukan secara nasional (KTP-E), yaitu mantan Ketua DPR RI Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor yang merupakan istri Novanto, dan Inayah, istri dari pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.

4. Curhat pengemudi Uber usai akuisisi
Sebagian pengemudi Uber mengaku belum menentukan sikap usai akuisisi perusahaan penyedia layanan teknologi pemesanan transportasi daring itu diakuisisi Grab.

5. Kantor pusat Uber di Jakarta sudah kosong
Kantor pusat Uber Indonesia di Gedung Plaza UOB di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, kosong pada Selasa, setelah Grab resmi mengakuisisi layanan perusahaan itu di Asia Tenggara, termasuk layanan di Indonesia yang beroperasi sejak 2014.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018