Surabaya (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap penyaluran tenaga kerja Indonesia (TKI) tidak sekadar mengirim warga ke luar negeri tanpa pembekalan serta persiapan matang.

"Pengiriman TKI harus dipersiapkan dengan matang dan tak sekadar mengirim," ujarnya di sela menghadiri Rapimnas DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, penyaluran TKI sudah saatnya menjadikan pasar kerja internasional sebagai hal yang strategis sehingga harus dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.

Pemerintah Provinsi, kata dia, harus menyiapkan TKI menjadi tenaga kerja terampil sehingga TKI tidak lagi sebagai pembantu rumah tangga.

Selain itu, perbaikan sistem pengiriman ketenagakerjaan mulai dari hulu hingga hilirnya juga harus dilakukan, serta pelatihan sebelum pengiriman TKI harus diperbanyak.

"Pelatihan harus dilakukan di kantong-kantong terbanyak pengiriman TKI semisal di Tulungagung, Ponorogo, Jember dan di Madura," ucap Wagub Jatim yang sedang izin cuti karena kampanye tersebut.

Terhadap perlindungan bagi para TKI, lanjut dia, tak hanya ke yang bersangkutan, tapi juga harus dilakukan bagi keluarga mereka yang ditinggalkan di rumah.

Mantan Menteri Pembangunan Percepatan Daerah Tertinggal tersebut mencatat, jumlah TKI asal Jatim saat ini mencapai 216 ribu yang mayoritas bekerja di Hongkong, Korea Selatan, Malaysia dan Arab Saudi.

"Perlindungan terhadap mereka harus diutamakan, tapi bagi keluarga yang ditinggalkan juga tidak boleh lepas dari perhatian," kata Gus Ipul.

Pilkada Jatim untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.

Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018