Jakarta (ANTARA News) - Dubes Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan Korea Selatan dan Korea Utara bergabung di bawah bendera unifikasi Korea di ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

"Kemungkinan itu ada," kata Duta Besar Kim dalam jamuan makan siang dengan awak media di Jakarta, Kamis.

Pada awal April, Menteri Olahraga Korsel berkunjung ke Korut bersama rombongan pertunjukan budaya dan bertemu dengan menteri olahraga Korut.

"Mereka bertukar pandangan jika mereka bisa melakukan sesuatu yang bagus ketika Asian Games nanti di Jakarta dan Palembang," kata Kim.

Namun demikian kedua menteri belum membahas lebih rinci atau detail tentang rencana tersebut.

"Tentunya ada kemungkinan-kemungkinan untuk melihat defile bersama di bawah bendera unifikasi atlit Korsel dan Korut di pembukaan dan bahkan di penutupan Asian Games," kata Kim.

Kemudian atlet Korsel dan Korut bergabung dalam tim yang sama di bawah bendera unifikasi juga memungkinkan.

Akan tetapi menyiapkan tim unifikasi Korea tidaklah mudah karena harus mendapatkan izin dan dukungan dari Komite Olimpiade Asia (OCA) dan INASGCOC.

Dubes Kim telah bertemu dengan Ketua INASGOC Erick Thohir dan mengatakan bahwa ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018 itu menyambut dengan baik "suasana hati" dari kedua negara di Semenangjung Korea itu.

"Saya kira kuncinya adalah pertemuan tingkat tinggi antara Korsel dan Korut nanti. Jika pertemuan itu berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil dan kemajuan yang nyata maka kita mungkin bisa melihat aksi bersama atlit Korsel dan Korut pada Asian Games nanti," lanjut Dubes Kim.

Sebelumnya, pada Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018, atlit Korsel dan Korut berdampingan dalam defile upacara pembukaan di bawah satu bendera Unifikasi Korea.

Selain itu, tim hoki es perempuan Korsel bergabung dengan tim Korut dalam Olimpiade Musim Dingin tersebut untuk berlaga di bawah satu bendera unifikasi.

Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pun menyajikan harapan dan kemajuan dalam upaya mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea.

Kedua pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara dijadwalkan akan bertemu di Peace House, di desa gencatan senjata, Panmunjeom pada 27 April 2018 untuk pertama kalinya sejak 2007.

Pertemuan antar-Korea itu akan menjadi dialog tingkat tinggi pertama antara Korsel dan Korut setelah delegasi Korsel kembali dari Pyongyang.

Setelah pertemuan antar-Korea pada April nanti, perhatian dunia akan tertuju pada pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korut Kim Jong-un yang kemungkinan digelar sekitar akhir Mei atau Juni nanti.
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018