Jakarta (ANTARA News) - Berikut ini berita kemarin yang masih menarik dibaca hari ini, dari laporan gratifikasi Presiden Jokowi sampai keputusan Facebook untuk menghapus fitur Trending.

Presiden Jokowi sudah laporkan gratifikasi Rp58 miliar
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menjadi pejabat negara yang melaporkan gratifikasi paling banyak sampai 4 Juni 2018 yaitu sebesar Rp58 miliar.

"Total nilai gratifikasi milik negara terbesar secara berurutan adalah pertama Presiden Jokowi senilai Rp58 miliar yaitu sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta," kata Direktur Gratifikasi KPK Giri Supradiono dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Senin.

Anies bersyukur gugatan soal kata "Pribumi" ditolak
Jakarta (ANTARA News)  - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersyukur gugatan kata "pribumi" yang diajukan Tim Advokasi Anti Diskriminasi Ras dan Etnis (Taktis) ditolak oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Alhamdulillah, saya bersyukur dan mari kita jalankan keputusan ini dengan dingin, saya hormati putusan pengadilan," kata Anies di Jakarta Selatan, Senin.

Tim patroli temukan perambahan di TN Kerinci Seblat
Jakarta (ANTARA News) - Tim patroli kawasan hutan Lingkar Institut Bengkulu menemukan perambahan kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di wilayah Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, yang merupakan wilayah titik rawan longsor.

"Kami menemukan area perambahan baru seluas 5 hektare di wilayah Rimbo Pengadang, Lebong," kata anggota patroli kawasan hutan Lingkar Institut, Rafik Sani di Bengkulu, Senin.

Wanita berhijab keturunan Indonesia-Malaysia jadi finalis Miss Universe Selandia Baru 2018
Jakarta (ANTARA News) - Nurul Shamsul (20), adalah perempuan berhijab pertama yang masuk 20 besar finalis ajang Miss Universe Selandia Baru 2018.

Melalui akun Instagramnya, dia berharap kesempatan ini bisa menjadi cara mendobrak stereotip soal keindahan. 

"Saya berharap bahwa kesempatan ini bisa membantu memecahkan batasan dan stereotip. Saya juga berharap bahwa bersama-sama kita dapat mendefinisikan kembali makna dari keindahan itu," tulis dia. 

Facebook segera hapus fitur Trending
Jakarta (ANTARA News) - Facebook Inc akan menghapus fitur Trending dari platform media sosial mereka agar penggunanya mendapatkan berita dari sumber yang berkualitas dan terpercaya.

Fitur Trending di Facebook memuat kumpulan berita yang sedang populer di platform tersebut, namun, media sosial tersebut menjadi salah satu tempat penyebaran berita palsu.
 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018