Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jumat, melepas keberangkatan mudik bersama personel Kemhan dan keluarga ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah
     
Mudik bersama rutin yang dilaksanakan tiap tahun oleh Biro Umum Setjen Kemhan ini untuk memfasilitasi kemudahan transportasi bagi personel Kemhan dengan menggunakan 30 bus bus Antar Jemput Pegawai (AJP).

Sebanyak tiga bus disiapkan untuk tujuan Surabaya, satu bus tujuan Lampung, 14 bus tujuan Yogyakarta dan 12 bus tujuan Solo. Total yang diberangkatkan sebanyak 623 penumpang.

Sebelum diberangkatkan, dilakukan pemeriksaan terhadap pengemudi maupun kesiapan dan kelayakan bus untuk menjamin keamanan dan keselamatan.

"Kalian akan mudik, jaga keamanan, jangan sampai ada kecelakaan. Diingatkan sopir kalau ngantuk berhenti jangan ngebut-ngebut paling tidak asal sampai aman," kata Menhan sembari mengingatkan agar sopir tidak lupa membawa SIM dan STNK.

Menurut dia, fasilitas angkutan mudik ini merupakan bentuk perhatian dari dinas terhadap terhadap kesejahteraan pegawai agar dapat bersilaturahmi dengan keluarga.

"Kita patut bersyukur atas fasilitas dan bantuan tersebut. Fasilitas dan bantuan dari dinas ini juga menjadi salah satu gagasan untuk menghindari padatnya angkutan mudik saat ini," tutur Ryamizard.
       
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini juga mengingatkan personel Kemhan tidak datang terlambat untuk kembali bekerja di Kemhan. 
     
"Masuk kerja harus dengan semangat baru. Kalian istimewa kenapa,  karena yang lain di Kodam di TNI itu dibagi (liburnya) nah kalau kalian full. Dengan full ini saya minta ya ada balasannya itu tidak terlambat (saat kembali kerja di Kemenhan) dan tidak ada kejadian yang melanggar hukum," kata Ryamizard.
     
Menhan juga mengucapkan selamat Idul Fitri kepada para stafnya. "Kalian kan nanti lebaran di tempat pada kesempatan ini kami menyampaikan Selamat Idul Fitri maaf lahir batin," imbuhnya.
 
Ia lalu berpesan kepada para stafnya agar selalu berkoordinasi dengan staf Kemhan di Jakarta,  jika menemukan ancaman teror di kampung halaman. 
     
"Kita enggak menghendaki kejadian sesuatu tapi kalau ada kejadian kalian harus lapor ke sini. Apa yang harus dikerjakan, apa yang harus kalian lakukan, jangan sampai ada kejadian luar biasa bengong-bengong. Jadi koordinasikan aja kalau sampai sana ada kejadian apa-apa kayak kemarin ada serangan bom jelas kami memikirkan kalian," pesannya.
      

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018