Lisabon, Portugal, (ANTARA News) - Gelombang panas awal Agustus membuat kebun anggur di daerah Lisabon menderita kerugian sebesar sembilan juta euro (10,51 juta dolar AS), kata Komisi Pembuat Anggur Regional (CVR) pada Senin (27/8).

"Sebagian pembuat anggur terpengaruh secara dramatis dan kehilangan banyak produksi mereka," kata Bernardo Gouvea, Presiden Cabang CVR di Lisabon.

Ia mengatakan kepada Kantor Berita Portugal, Lusa, bahwa produksi diperkirakan turun 30 persen pada 2018 dibandingkan pada 2017, dan 106.000 ton anggur rusak akibat udara panas.

CVR telah mengirim temuan mengenai kerugian itu ke Kementerian Pertanian dan meminta ganti-rugi dari pemerintah.

"Sebagian besar produsen tidak memiliki asuransi," kata Gouvea, sebelum menambahkan bahkan mereka yang tidak tercakup oleh kerugian akibat gelombang panas karena itu "fenomena yang langka di daerah tersebut", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam. Ia menyatakan CVR berusaha membantu pembuat anggur "menyesuaikan diri dengan kebijakan asuransi untuk memenuhi kenyataan perubahan iklim".

Temperatur antara 2 dan 5 Agustus mencapai rekor di seluruh Portugal. Menurut Lembaga Atmosfir dan Kelautan Portugal (IPMA), 26 dari 96 stasiun pemantau cuaca mencatat temperatur maksimum dalam sejarah, dan bagian tengah negeri tersebut sangat terpengaruh.

Wilayah itu meliputi Wilayah Lisabon, yang menyaksikan temperatur tinggi sepanjang waktu, 44 derajat Celsius.

Kabupaten Lisabon adalah salah satu wilayah terbesar penghasil anggur di Portugal, dengan 18.000 hektare lahan anggur.

Produksi pear juga mengalami pukulan, kata Perhimpunan Produsen Pear Rocha Nasional (ANP) pada Senin.

Luis Domingos dos Santos, Presiden ANP, memperkirakan kemerosotan panen secara keseluruhan antara 15 dan 25 persen.

"Panas membakar sebagian besar buah yang terpajan sehingga membuatnya tidak cocok untuk dijual," katanya. "Tapi sengatan gelombang panas juga mengakibatkan reaksi panas yang menghentikan sisa pertumbuhan buah."
 

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018