"Workshop ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik bagi para petani lada..."
Lampung Timur (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Festival Petik Lada Lampung Timur 2018 yang dimeriahkan dengan pameran dan seminar tentang lada.

"Festival ini banyak kegiatannya, ada petik lada, pemeran, workshop, lomba dan masih banyak lagi," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas Di Sukadana, Lampung Timur, Rabu.

Menurutnya, kegiatan 2018 ini harus bisa menjadi percontohaan bagi daerah yang memiliki potensi lada di Provinsi Lampung.

Selain itu, kegiatan workshop ini bisa menambah ilmu dan pengetahuan bagi para petani lada di Kabupaten Lampung Timur, bagaimana cara menanam dengan baik dan bisa menghasilkan lada dengan kualitas yang super.

"Workshop ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik bagi para petani lada, bukan hanya diperhatikan, tetapi harus ada tindak lanjut setelah workshop tersebut," katanya

Kabupaten Lampung Timur menjadi salah satu penghasil lada terbaik di Provinsi Lampung setelah Kabupaten Waykanan, Lampung Barat, Tanggamus dan Lampung Utara.

"Jadi petani di Kabupaten Lampung Timur harus senang dan bangga, karena kegiatan workshop ini sangat penting bagi petani lada," katanya

Dessy menambahkan, lada merupakan tanaman rempah yang menjadi komoditas ekspor penting di Indonesia. Provinsi Lampung menjadi salah satu sentra produksi utama lada di Indonesia dan dikenal di pasar internasional melalui produk lada hitamnya dengan sebutan Black Pepper.

Dengan adanya workshop ini para petani bisa mengetahui penyebab terjadinya penurunan produksi lada. Hama utama yang menyerang tanaman lada adalah penggerek batang, pengisap bunga, dan pengisap buah. Sedangkan penyakit utama lada adalah penyakit kuning, busuk pangkal batang (BPB), dan penyakit keriting/kerdil.

Strategi pengendalian hama dan penyakit utama lada dapat dilakukan dengan menerapkan teknik budidaya sesuai anjuran, menanam Arachis pintoi sebagai tanaman penutup tanah, dan pengendalian secara hayati yang dipadu dengan kimiawi.

Dessy mengharapkan, masyarakat dan petani dapat mengerti tentang penyakit atau hama yang sering menyerang tanaman lada. Dengan pengetahuan ini petani lada dapat mewaspadai hama yang dapat mengganggu produksi tanaman lada.

Baca juga: Petani bertanya mengapa harga lada anjlok hingga 50 persen

Baca juga: Alasan anjloknya harga lada

Pewarta: Triono Subagyo dan Emir
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018