Beirut, Lebanon, (ANTARA News) - Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) pada Selasa (4/9) mengatakan organisasi itu tidak mendorong pengungsi Suriah di Lebanon pulang ke negeri mereka karena kondisi tidak aman di sana.

"Kami tidak mendorong kepulangan pengungsi Suriah karena kondisi kemanusiaan yang layak tidak ada di Suriah dan UNHCR tak bisa hadir di banyak daerah Suriah sampai lembaga ini sepenuhnya menyadari apa yang terjadi di sana," kata Cameron Rashleigh, Kepala Kantor Lapangan UNHCR di Lebanon Selatan, sebagaimana dikutip media Lebanon.

Sebanyak 541 pengungsi Suriah pulang ke tanah air mereka pada Selasa melalui tempat penyeberangan perbatasan Masnaa dari titik pertemuan di Shabaa, Burj Hammoud dan Tripoli.

Baca juga: Ratusan pengungsi kembali ke Suriah dari Lebanon
Baca juga: UNHCR-Inggris serukan dukungan buat lebanon


Rashleigh mengatakan kepulangan pengungsi Suriah diselenggarakan oleh Dewan Keamanan Umum Lebanon, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Meskipun pekerja UNHCR ada untuk mendukung pengungsi, lembaga tersebut tidak ikut dalam pengaturan kepulangan mereka.

Itu bukan pertama kali UNHCR menyampaikan sikap hati-hati sehubungan dengan kepulangan pengungsi Suriah ke tanah air mereka.

Pada awal Juni, UNHCR dituduh oleh Menteri Luar Negeri sementara Lebanon Gebran Bassil menakut-nakuti pengungsi agar tidak pulang ke tanah air mereka dengan peringatan dan ancaman.

Dugaan itu membuat Bassil mengeluarkan instruksi untuk membekukan pembaruan izin tinggal staf UNHCR sampai pemberitahuan lebih lanjut.

UNHCR belakangan mengumumkan bahwa badan bantuan tersebut akan "mendorong kepulangan sukarela pengungsi dan bekerjasama dengan timnya di dalam Suriah untuk menghilangkan penghalang yang membahayakan mereka yang mau pulang".
 
Baca juga: Pengungsi Suriah di Lebanon hadapi kematian secara perlahan
Baca juga: PBB: kondisi pengungsi Suriah di Lebanon memburuk

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018