Nunukan (ANTARA News) - Dua tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diculik oleh kelompok tak dikenal di perairan Semporna Negeri Sabah, Malaysia, pada Selasa (11/9) dini hari berasal dari Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Penculikan terhadap dua TKI ini diduga dilakukan kelompok bersenjata Abu Sayyap Kepulauan Mindanao, Filipina.

Staf Penerangan, Sosial dan Budaya Konsulat RI Tawau, Firma Agustina di Tawau, Rabu malam, memberitahukan identitas kedua TKI yang diculik tersebut, yakni Syamsul Saguni (40) dan Usman Yunus (35) berasal dari Kabupaten Majene.

Firma Agustina menyatakan, pihak Konsulat RI Tawau terus berkomunikasi dengan aparat keamanan di Sabah guna memastikan kondisi kedua TKI tersebut.

Kemudian Konsulat RI Tawau juga telah menemui majikannya agar memperhatikan kebutuhan anak dan istri keduanya terkait jaminan kebutuhan sehari-harinya.

"Konsulat RI Tawau terus menerus berkoordinasi dengan aparat keamanan guna memastikan kondisi kedua TKI yang diculik. Begitu pula dengan majikannya telah ditemui langsung supaya memperhatikan anak dan istri TKI itu soal jaminan kebutuhan sehari-harinya," kata dia.

Sebelumnya, informasi yang diperoleh dari Armanus Arsad, majikan kedua TKI yang diculik ini mengatakan, pada malam kejadian empat TKI mencari ikan di laut.

Namun dua rekannya selamat karena berada di kamar mesin dan bersembunyi sehingga tidak terlihat oleh penculik.

Kedua TKI yang selamat itu menceritakan bahwa sempat mendengar percakapan dalam dialek Suluk sehingga kuat dugaan pelakunya dari kelompok bersenjata Filipina.

Baca juga: Dubes minta majikan penuhi hak nelayan yang diculik di Sabah
Baca juga: Polsek Metro Tanah Abang ungkap kasus penculikan anak
Baca juga: Polisi bekuk penculik bayi asal Probolinggo

Pewarta: Rusman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018