Yogyakarta (ANTARA News) - Dewan Perempuan Internasional (ICW) membuka "Toko Donasi" yang menjual berbagai suvenir sumbangan dari negara-negara anggota di sela-sela pelaksanaan sidang umum ke-35 di Yogyakarta, 13-18 September.

"Kami menyebutnya 'Toko Donasi' karena barang-barang ini kami dapatkan dari para anggota untuk menggalang dana untuk kepentingan organisasi," kata penanggung jawab toko donasi ICW Christine Knock.

Knock menambahkan selain suvenir dari negara-negara anggota, toko tersebut juga menyediakan cenderamata dengan logo ICW, seperti pin dan handuk, yang selalu dicari di setiap penyelenggaraan sidang umum.

" Seratus persen hasil penjualan dari Toko Donasi akan kami gunakan untuk keperluan organisasi," kata dia.

Berbagai suvenir, antara lain gantungan kunci, gelang persabahatan, sapu tangan, sandal, dompet, dan kain dipajang di toko tersebut berasal dari Indonesia, Australia, Thailand, India, Kanada, Guatemala, Nigeria, dan Maroko.

Indonesia sebagai tuan rumah Sidang Umum ICW ke-35, meyumbangkan dompet motif batik yang dijual 3 dolar AS atau sekitar Rp45 ribu per buah.

Toko yang dibuka setelah Presiden membuka sidang umum secara resmi sekitar pukul 15.30 WIB dan ditutup pada pukul 17.00 WIB tersebut ramai dikunjungi pengunjung.

Jamal Hermes, anggota delegasi dari Lebanon, mengaku selalu membeli suvenir Toko Donasi ICW di setiap negara penyelenggara sidang umum. Kali ini di Yogyakarta, Hermes membeli satu dompet batik Indonesia dan boneka koala Australia.

"Saya beli ini (dompet batik) karena sangat Indonesia, saya melihatnya dipakai para perempuan yang hadir di sini, dan boneka koala untuk cucu saya. Jadi dapat suvenir sekaligus berdonasi," kata dia.

Toko Donasi ICW juga diserbu pengunjung dari Indonesia, salah satunya Genta Tenri dari Jakarta yang memborong suvenir dari Guatemala, berupa gelang, boneka "worry doll", dan bandana.

"Motifnya unik dan dari Guatemala, lho, 'kan mumpung di sini," kata dia.

Penyelenggaraan Sidang Umum ICW ke-35 di Yogyakarta ditangani Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dan didukung 35 BUMN, termasuk Perum Kantor Berita Antara. 

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018