PBB, New York,  (Antara News) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Kamis (11/10) menyerukan upaya terpadu untuk membantu 600 juta remaja putri di seluruh dunia mewujudkan potensi penuh mereka.

Ada "banyak penghalang" termasuk bias "diskriminasi sistematik" dan kurangnya pelatihan, yang mengekang generasi terbesar anak perempuan dalam sejarah manusia mewujudkan potensi penuh mereka, kata Guterres di dalam satu pernyataan untuk memperingati Hari Internasional Anak Perempuan.

Guterres menyatakan "terlalu sering anak perempuan tidak diberi ruang dan kesempatan yang mereka perlukan untuk mencapai potensi penuh mereka", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam. Ia juga mengatakan hari ini, 600 juta remaja putri sedang bersiap memasuki lapangan kerja, "mereka diubah oleh inovasi dan otomatis", tempat remaja perempuan pekerja dan yang lulus perguruan tinggi kalah jumlah.

Perempuan merupakan kurang dari 30 persen lulusan di bidang informasi dan teknologi dan menduduki kurang dari 30 persen pekerjaan pembangunan dan penelitian di seluruh dunia.

"Purwarupa gender negatif yang berkaitan dengan pendidikan anak perempuan dalam bidan ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa dan matematika dimulai saat sekolah dasar, dan memiliki dampak yang menghancurkan sehingga membuat mereka bahkan meragukan potensi mereka," katanya.

Pemimpin PBB itu menggaris-bawahi pentingnya untuk melengkapi pemuda dengan kemampuan yang bisa dialihkan bagi keberhasilan sepanjang hidup mereka, dan menyatakan kemampuan seperti berfikir kritis, kreatif dan kesadaran digital akan bersinar di tempat kerja yang berubah.

Saat menyoroti nilai sistem dukungan, ia mengatakan bahwa memiliki model peran di lapangan tempat kehadiran perempuan langka adalah kunci, dan menjadi rujukan pada peluncuran baru-baru ini Yout2030 pada September, strategi yang bertujuan memahami keperluan generasi muda, dan mendukung mereka dalam mewujudkan semua gagasan mereka.

"Marilah kita sampaikan kembali komitmen kita untuk mendukung setiap anak perempuan untuk mengembangkan ketrampilan mereka, memasuki lapangan kerja pada kondisi yang sama dan mencapai potensi penuh mereka," kata sekretaris jenderal PBB tersebut.

Pada 19 Desember 2011, Sidang Majelis Umum PBB memberi suara untuk mensahkan resolusi pada 11 Oktober 2012 saat peresmian Hari Internasional Anak Perempuan.
 

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018