Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu mengatakan, penyelenggaraan pameran indistri pertahanan atau "Indo Defence Expo and Forum 2018" dapat memperkuat kolaborasi industri pertahanan dalam negeri Indonesia dengan Industri pertahanan negara sahabat.
 
"Yang pada gilirannya dapat menunjang terealisainya kemandirian industri pertahanan nasional Indonesia," kata Menhan dalam sambutannya pada Pembukaan "Indo DefenceExpo and Forum 2018", di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu. 
 
Sasaran strategis diselenggarakannya Indo Defence 2018 juga untuk mempromosikan produk industri pertahanan dalam negeri. 
 
Industri pertahanan yang mandiri dan maju, kata Ryamizard, tentunya akan dapat membantu proses pertumbuhan dan kemandirian ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi nawa cita Presiden Joko Widodo. 
 
Indonesia selalu disebut sebagai produsen yang potensial sekaligus sebagai pasar paling menarik bagi industri pertahanan di Asia Tenggara.
 
"Karena kawasan kita menghadapi banyak ragam bentuk ancaman nyata seperti terorisme dan radikalisme, bencana alam, pembajakan, penyelundupan narkoba, cyber dan lainnya," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini. 
 
Indo Defence 2018 merupakan pameran industri dan teknologi Pertahanan yang dalam pelaksanaannya digabungkan dengan Indo Aerospace dan Indo Helicopter berupa pameran Kedirgantaraan, Teknologi Bandar Udara dan Industri Helikopter, serta Indo Marine yang merupakan   pameran kemaritiman dan bahari, galangan kapal serta teknologi pelabuhan.
 
Indo Defence kali ini mengalami kenaikan yang cukup pesat, yakni sebesar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
 
"Dari sisi luasan dan jumlah kehadiran negara peserta, pada tahun 2016 pameran ini diikuti oleh 761 peserta dari 45 negara sedangkan pada tahun ini mengalami peningkatan menjadi 867 peserta dari 60 negara dimana 30 negara hadir sebagai negara paviliun termasuk indonesia," kata Ryamizard. 
 
Jumlah ofisial delegasi negara yang hadir juga jauh meningkat. Ada 10 Menteri Pertahanan dan yang setingkat serta sejumlah Kepala Staf Angkatan maupun Panglima dari sejumlah negara undangan.
 
"Kita juga patut berbangga karena pameran ini di-klaim sebagai pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara dan dapat disejajarkan dengan pameran-lameran industri pertahanan dunia seperti 'Eurosatory Defense Exhibition' di Paris; DSEI di London; dan pameran ini juga masuk dalam kalender event dunia," kata purnawirawan Jenderal bintang empat ini. 

Indo Defence 2018 siap menerima kunjungan dari berbagai kalangan, baik delegasi resmi, Angkatan Bersenjata, pemerintahan, kalangan bisnis, siswa-siswa Akademi Militer dan Kepolisian, Perusahaan dan Industri Pertahanan, serta masyarakat umum yang selama empat hari sejak tanggal 7 - 10 November 2018 diharapkan dapat mencapai angka 25 ribu orang pengunjung.

Baca juga: Jokowi berikan nama Medium Tank di "Indo Defence"
Baca juga: Indo Defence 2018 hadirkan perkembangan terkini teknologi pertahanan
Baca juga: Industri pertahanan swasta nasional tampil pada Indo Defence 2018
Baca juga: Wapres buka pameran Indo-defense 2018



 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018