Douala (ANTARA News) - Kelompok penculik pada Senin (12/11) melepaskan 80 siswa terakhir, yang diculiknya pekan lalu dalam serbuan ke sebuah sekolah di Kamerun barat, kata seorang pemimpin gereja yang merundingkan pembebasan itu serta seorang pejabat daerah.

Sejumlah pria bersenjata menculik murid-murid, kepala sekolah serta beberapa warga dewasa lainnya di Bamenda, pusat wilayah negara itu tempat para separatis sedang berjuang untuk membentuk republik terpisah bernama Ambazonia.

Sebagian besar sandera sudah dibebaskan pekan lalu, tapi dua siswa, kepala sekolah dan satu penjaga asrama hingga Senin masih disekap.

"Bisa saya pastikan bahwa semua sandera sudah bebas," kata Louis Begne, seorang juru bicara pemerintah daerah. Ia tidak memberikan keterangan rinci soal pembebasan mereka.

Samuel Fonki, pemimpin Gereja Presbiterian yang merundingkan pembebasan, membenarkan bahwa semua sandera sudah dibebaskan.

Militer serta Fonki menyalahkan kalangan separatis berbahasa Inggris atas penculikan tersebut. Menghadang anak-anak yang berangkat ke sekolah adalah taktik yang disukai para pemberontak bersenjata, yang mengatakan bahwa sekolah digunakan untuk menyebarkan propaganda pemerintah.

Seorang juru bicara kelompok separatis membantah tudingan itu dan mengatakan bahwa tentara Kamerun-lah yang melancarkan aksi penculikan.

Baca juga: Penculik bebaskan anak-anak dari penyekapan di Kamerun


Sumber: Reuters
Editor: Tia Mutiasari/Mohamad Anthoni
 

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018