Jakarta (ANTARA News) - Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save the Children Indonesia) menargetkan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada korban terdampak tsunami dan gempa di Palu, Donggala dan sebagian wilayah di Sulawesi Tengah. 

"Kami menargetkan 160.000 orang, sekarang sudah mencapai 30-an ribu orang dari target tersebut," kata Ketua Fundraising Yayasan Sayangi Tunas Cilik Indonesia Maitra Widiantini kepada Antara usai konferensi pers  "Dukungan Bersama  bagi Anak-anak Korban Bencana di Sulawesi Tengah", Jakarta, Rabu. 

Yayasan itu mendapatkan dana sebesar 100.000 dolar AS dari Pfizer Indonesia sebagai bentuk donasi untuk membantu rehabilitasi dan pemulihan di Sulawesi Tengah pasca bencana. 

Penyaluran bantuan kepada target 160.000 orang itu akan dilakukan dalam jangka waktu dua tahun pasca bencana. 

Dengan kontribusi Pfizer Indonesia itu, Yayasan Sayangi Tunas Cilik bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam identifikasi dan reunifikasi anak-anak yang terpisah  menyediakan pendampingan psikologis dan pemulihan trauma bagi anak, membangun ruang ramah anak serta mendistribusikan perlengkapan sekolah dan barang-barang untuk keperluan ibu dan anak seperti selimut, pakaian dan kelambu.

Maitra mengatakan dari tinjauan di lokasi bencana, para korban mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih untuk keperluan sehari-hari dan toilet.

Untuk itu, pihaknya telah membangun unit-unit MCK sementara serta menyediakan pasokan air dan nutrisi kesehatan bagi para korban termasuk ibu hamil, anak dan ibu menyusui. 

Dia mengatakan pihaknya juga sedang melakukan penilaian dini untuk melihat kebutuhan yang diperlukan dalam pemulihan kembali Palu, Donggala dan sebagian wilayah di Sulawesi Tengah yang terdampak bencana itu. 

Baca juga: PJT II hibahkan 'water treatment plant' untuk korban bencana Sulteng
Baca juga: Arab Saudi salurkan ratusan ton sembako ke Palu
Baca juga: PMI terima Rp1 miliar lagi untuk bantu rehabilitasi Sulteng

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018