Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Volkswagen, BMW dan Daimler siap untuk menghadiri pertemuan di Gedung Putih dengan jajaran pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tetapi mereka masih belum menerima undangan resmi, sebuah sumber mengatakan pada Kamis (22/11).

Dilansir Reuters Jumat, surat kabar Handelsblatt pada Rabu (21/11) mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa pertemuan itu mungkin terjadi pada minggu depan. Namun belum diketahui apakah Trump akan menghadiri pertemuan itu.

"Jelas bahwa rapat direncanakan, dan bahwa para CEO akan hadir," kata salah satu sumber.

Sumber kedua mengkonfirmasi tentang rencana pertemuan di Washington tersebut, tetapi terkait rincian pertemuan masih dalam pengerjaan, dan para CEO akan menjelaskan bahwa mereka tidak dapat bernegosiasi atas nama Uni Eropa.

Trump sendiri telah memberi ancaman selama berbulan-bulan untuk mengenakan tarif pada semua kendaraan yang dirakit Uni Eropa, sebuah langkah yang dapat meningkatkan model bisnis industri untuk menjual mobil di Amerika Serikat.

Namun Trump masih menahan diri untuk memberlakukan tarif mobil tersebut, selagi Amerika Serikat dan Uni Eropa mengadakan negosiasi untuk mengurangi hambatan perdagangan lainnya.

Sumber dari pihak produsen mobil mengatakan belum ada undangan resmi yang diterima dan tidak ada pengaturan perjalanan yang dibuat. Sumber itu mengatakan pertemuan dapat dilakukan dalam waktu singkat dan mungkin akan terealisasi pada minggu depan.

Perusahaan-perusahaan mobil yang akan menghadiri pertemuan itu masih menolak untuk berkomentar secara terbuka.

Baca juga: Tesla hingga GS Yuasa, belasan pabrik berlomba produksi baterai EV di Eropa

Seorang juru bicara pemerintah Jerman mengatakan kanselir sudah akrab dengan gagasan pertemuan seperti itu, tetapi sumber itu menyebut bahwa semua negosiasi perdagangan menjadi tanggung jawab para pejabat Uni Eropa.

Sumber lainnya mengatakan undangan itu menempatkan perusahaan dalam posisi canggung, mengingat untuk masalah perdagangan merupakan tanggung jawab Uni Eropa, tetapi pada saat yang sama, mereka tidak ingin membuang kesempatan untuk terlibat dalam dialog.

"Yang penting adalah kami menemukan solusi," kata salah satu sumber, yang menjelaskan bahwa penting bagi industri mobil Jerman untuk mempertahankan akses ke pasar Amerika Serikat, yang merupakan pasar terbesar kedua setelah China.

Baca juga: Nissan umumkan pemberhentian Ghosn sebagai pimpinan direksi

Juru bicara kebijakan bisnis untuk Sosial Demokrat, mitra junior dalam pemerintah koalisi Jerman, Bernd Westpahl mengatakan undangan tersebut menawarkan kesempatan untuk membuat sebuah kemajuan.

"Ini adalah kesempatan yang baik -- dan mungkin yang terakhir -- untuk meyakinkan presiden Amerika Serikat agar memundurkan hukuman tarif," ujarnya.

Handelsblatt mengatakan duta besar Amerika Serikat untuk Jerman, Richard Grenell telah menyampaikan undangan ke para perusahaan pembuat mobil. Grenell juga telah bertemu dengan para pimpinan produsen mobil Jerman pada Juli lalu.

Amerika Serikat saat ini mengenakan tarif mobil sebesar 2,5 persen, sementara tarif mobil di Uni Eropa sebesar 10 persen.

Baca juga: Ghosn ditangkap, Jepang berupaya jaga stabilitas aliansi Nissan
 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018