Jakarta (ANTARA News) - Partai Bulan Bintang (PBB) menargetkan perolehan suara sebesar enam persen suara dalam Pemilu 2019. 
 
"Kesepakatan kita, target yang ingin kita capai adalah enam persen. Alhamdulilah, kalaupun melorot, hanya melorot sedikit. Jadi angka enam persen itu merupakan keputusan Rakernas kita," kata Ketua Komite Aksi Pemenangan Pemilihan Umum (Kappu) DPP PBB Yusron Ihza Mahendra di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kappu di Jakarta, Jumat.
 
Menurut dia, agar dapat menempatkan wakilnya di Senayan, PBB harus mampu melampaui ambang batas 4 persen suara.
 
Ia meyakini para caleg akan bekerja semaksimal mungkin agar target itu dapat tercapai.
 
Partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu akan memaksimalkan dukungan suara di Pulau Jawa, terutama di daerah yang selama ini menjadi lumbung suara PBB, seperti di Jawa Barat, Aceh, NTB, hingga Bangka Belitung.
 
"Tentu Pulau Jawa. Susah atau gampang, berat atau ringan tentu menjadi prioritas kami. Untuk mendapat 8 juta suara, Pulau Jawa tidak mungkin kita abaikan.
Tetapi kalau kita bicara kantong-kantong, Jawa Barat merupakan salah satu kantong suara kita," tuturnya. 
 
Di Jawa Barat, PBB menargetkan sedikitnya meraih dua kursi DPR, kemudian disusul provinsi-provinsi lainnya dari seluruh Indonesia sehingga PBB dapat memenuhi ambang batas parlementary threshold sebesar 4 persen untuk masuk ke Senayan.
 
Saat ini, kata adik kandung Yusril ini, PBB tengah melakukan pemetaan kekuatan lawan-lawan politik, khususnya tehadap lawan politik yang memiliki platform yang sama dengan PBB yang mengusung Partai Islam.
 
"Kita pernah punya dua menteri, satu ketua MK, duta besar, dan lain-lain. Namun sampai dengan hari ini alhamdulilah tidak ada satupun yang tertangkap dan dipenjara karena korupsi. Itu salah satu poin kita yang kita jual," kata Yusron.  
Baca juga: Yusril sampaikan dukungan kepada Jokowi
Baca juga: Yusril tak larang kadernya ikut Reuni 212
Baca juga: Yusril: PBB tentukan arah dukungan setelah Rakornas

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018