Jakarta (ANTARA News) - Manajemen PT Transportasi Jakarta telah mengoperasikan lima unit mikrobus Jak Lingko di Tanah Abang mulai Selasa. Masyarakat pengguna Jak Lingko bisa menggunakan mikrobus itu tanpa dipungut biaya atau gratis..

"Dibayar negara, bukan gratis. Khawatirnya salah tangkap, para angkutan Jak Lingko nanti tanya kita dibayar pake apa? Gratis itu buat penumpangnya," ujar Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono di Jakarta, Selasa.

Penumpangnya adalah warga yang memiliki atau pemegang kartu. "Pemegang kartu, tapping, enggak boleh ada yang mengeluarkan uang lagi. Si perusahaan telah berkontrak dengan Transjakarta sesuai dengan kilometer yang ditempuh, dia akan dibayar," katanya.

Agung menjelaskan, tarif dari Tanah Abang sekitar Rp3.800 per kilometer (km) dengan hitungan 180 km per hari yang jumlahnya sangat memadai untuk membayar operasional angkutan terintegrasi.

Total Jak Lingko untuk mikrobus ada delapan rute. Tantangannya hanya ada 61 kendaraan yang memenuhi syarat meskipun Dinas Perhubungan DKI Jakarta merekomendasikan 307 unit mikrobus. Adanya tantangan tersebut karena pihaknya sangat selektif untuk memilih angkutan yang hendak bekerjasama.

Baca juga: Pemprov DKI luncurkan "Jak Lingko" gantikan Ok Otrip

Agung menjelaskan ada dua tantangan yang dirasakannya untuk menjalin kerja sama dengan operator angkutan umum. Pertama, kendaraan harus layak dan dievaluasi sebab kualitas kendaraan sangat berdampak pada standar pelayanan minimum. Kedua, Gubernur DKI Anies Baswedan menginstruksikan agar pengemudi Jak Lingko harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) A Umum.

"Mereka (pengemudi) harus daftar, ujian dan bayar, nah ini kendalanya. Karena ini cukup berat, kami akan mengambil langkah untuk membantu mereka agar mengikuti ujian SIM A Umum. Kami sudah bekerja sama dengan Kepolisian, mereka siap mendukung termasuk skema pembiayaan ujiannya," kata Agung.

Kartu Jak Lingko sudah bisa dibeli di Tanah Abang dengan harga promo hingga akhir tahun 2018, yakni Rp10 ribu.

"Kita cetak kartu sebanyak 40 ribuan, isinya masih kosong, buat Jak Lingko saja. Kalau dia pakai buat naik bus Transjakarta harus isi ulang," katanya.

Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat, telah diujicobakan sejak tanggal 7 Desember 2018 yang berarti integrasi moda angkutan umum dalam Jak Lingko telah dapat beroperasi, seperti bus dan mikrobus. 
Baca juga: DKI Jakarta luncurkan Jak Lingko untuk kemudahan transportasi warga
Baca juga: Program Pemprov DKI Jak Lingko banyak diminati warga ibu kota
Baca juga: Anies berharap Jak Lingko jadi induk transportasi publik di Jakarta

Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018