Washington (ANTARA News) - Ratusan pegawai pemerintah federal Amerika Serikat (AS) yang dicutikan meneriakkan "kami ingin bekerja" dalam pawai, yang digalang sebuah serikat pekerja menuju Gedung Putih, Kamis.

Unjuk rasa itu digelar pada hari ke-20 penutupan sebagian pemerintah terkait tuntutan Presiden Donald Trump untuk pendanaan pembangunan tembok perbatasan.

"Hey, Hey, ho, ho, penutupan berakhir," teriak pengunjuk rasa saat mereka berkumpul di tengah cuaca dingin di markas serikat pekerja AFL-CIO. Mereka juga membawa poste-poster yang bertuliskan "Trump: Akhiri penutupan," "Buka kembali layanan pemerintah," dan "Biarkan aku bekerja".

Sebanyak 800.000 pegawai federal dirumahkan atau diminta bekerja tanpa gaji saat layanan pemerintah ditutup. Penutupan itu dipicu perselisihan antara Trump dan para anggota Kongres dari Partai Demokrat atas tuntutan dana sebesar 5,7 miliar dolar AS (sekitar Rp80,1 triliun) untuk membangun tembok pemisah di perbatasan AS bagian selatan.

Trump, ketika kampanye pemilihan presiden 2016, berulang kali menjanjikan bahwa Meksiko akan membayar biaya pembangunan tembok itu. Namun, dia mengatakan tidak akan menandatangani rancangan undang-undang apa pun untuk membuka kembali layanan pemerintah jika tidak ada pendanaan untuk pembangunan pagar.

Pengunjuk rasa, banyak yang mengenakan rompi hijau terang dengan tulisan, "Aku pekerja. Aku menuntut suara", pada Kamis menuntut pemerintah membuka kembali layanannya, terpisah dari pembahasan soal pendanaan pagar pembatas.

"Bayarkan gaji kami! Bayarkan gaji kami! Bayarkan gaji kami!"  teriak para pegawai pemerintah dan tenaga kontrak yang berkumpul di tengah cuaca dingin sambil mengenakan topi dan syal saat bersiap untuk aksi jalan.

Dengan memasuki pekan ketiga, penutupan layanan  itu pada sekitar seperempat lembaga pemerintah pusat  menjadi penutupan terpanjang kedua sejak pertengahan 1970-an. Trump mengatakan pemerintahannya bisa melanjutkan penutupan hingga beberapa bulan bahkan tahun.

Banyak pegawai pemerintah yang dicutikan beralih ke laman penggalangan dana seperti GoFundMe.com untuk membantu menalangi pengeluaran mereka, dari makanan hingga kebutuhan lain.

Trump tidak berada di Gedung Putih begitu para pengunjuk rasa tiba. Dia bertolak menuju perbatasan AS-Meksiko di McAllen, Texas.

Trump mengatakan dia memiliki hak untuk mengumumkan status darurat nasional jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Kongres mengenai proyek pendanaan pembangunan tembok tersebut.

Baca juga: Ketua Fed ingatkan dampak ekonomi penutupan berkepanjangan pemerintah AS
Baca juga: Trump mungkin gunakan kekuasaan darurat terkait tembok perbatasan
Baca juga: Dampak penutupan pemerintahan AS: dari toilet hingga pengadilan



 
Sumber: Reuters
Penyunting: I Wayan Yoga H/Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019