Acara ini diadakan bagi para pemuda di seluruh dunia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan 2030
 Bogor  (ANTARA News) - Tengku Muhammad Bintang Pyranda, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menjadi salah satu perwakilan Indonesia untuk mengikuti forum diskusi internasional Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang `Zero Hunger` yang berlangsung di Malaysia.

Tengku saat dihubungi dari Bogor, Jawa Barat, Selasa, mengatakan, keikutsertaannya dalam forum internasional di Malaysia ini sebagai pengalaman pertama yang mengasah kemampuannya dalam menyumbangkan pemikiran tentang penyelesaian masalah `zero hunger` (penuntasan kelaparan) di negara masing-masing.

"Zero hunger merupakan salah satu program PBB untuk pembangunan berkelanjutan tahun 2030," kata mahasiswa semester IV jurusan Peternakan Polbangtan Bogor ini. 

Forum diskusi bertajuk `Global Goals Model United Nation` di Malaysia ini diikuti oleh 500 delegasi dari berbagai negara di dunia. Khusus dari Indonesia yang lolos ikut seleksi sebanyak 100 orang.  

Kegiatan ini telah berlangsung dari tanggal 11 sampai 14 Januari 2019, hingga kini Tengku masih di Malaysia.

Ia mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa delegasi tiap-tiap negara yakni melakukan diskusi dengan menggunakan simulasi sidang PBB untuk memecahkan masalah `Zero Hunger dari berbagai perspektif mewakili negara masing-masing.

"Tugas kami adalah sebagai perwakilan negara yang membawa permasalahan negara tersebut ke forum," katanya.

Ia mengatakan, dalam forum tersebut, setiap perwakilan negara membawa isu-isu strategis untuk dapat menyelesaikan masalah kelaparan dengan memakai sistem sidang PBB.

Awal mula keikutsertaan Tengku dalam forum internasional tersebut yakni melihat di website tentang acara `Global Goals Model United Nation` yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Acara ini diadakan bagi para pemuda di seluruh dunia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030," katanya.

Tengku mengambil bagian dari masalah `Zero Hunger` yaitu bagaimana memecahkan masalah kelaparan yang terjadi di seluruh dunia.

Baca juga: 8 mahasiswa ASEAN mengajar di Jambi
Baca juga: Polbangtan terapkan pembelajaran "teaching factory"

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019