Kami tidak ingin siswa di Kota Pariaman terpengaruh dengan hal-hal yang negatif, makanya kami juga akan ikut melakukan kontrol
Pariaman, (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat akan turun ke sekolah-sekolah untuk memperkuat kontrol pendidikan setelah ditemukan grup media sosial menyimpang di daerah itu.

"Kami tidak ingin siswa di Kota Pariaman terpengaruh oleh  hal-hal yang negatif, makanya kami juga akan ikut melakukan kontrol," kata Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin di Pariaman, Senin.

Ia menyampaikan meskipun beberapa waktu lalu ada kasus siswa di daerah itu diberitakan masuk ke dalam grup media sosial menyimpang, namun sumber grup tersebut berasal dari luar Kota Pariaman.

"Oleh karena itu jaringan grup media sosial menyimpang ini harus dihentikan," katanya.

Untuk memutus jaringan tersebut, kata dia,  pihaknya  telah mengeluarkan keputusan untuk melarang siswa membawa telepon pintar dan kendaraan ke sekolah.

Namun, menurut dia, agar keputusan tersebut berjalan dengan baik maka perlu adanya tindakan langsung ke sekolah.

Dengan mengunjungi sekolah, menurutdiamenurutdia,  maka pihaknya dapat melihat bagaimana proses belajar mengajar, perkembangan siswa, dan lingkungan sekolah secara langsung.

Menurut dia,  hal tersebut perlu dilakukan agar pengaruh negatif media sosial di daerah itu dapat ditekan sehingga siswa dapat fokus belajar.

Ia meminta warga untuk tidak memberikan telepon pintar kepada anaknya karena banyak yang disalahgunakan.

"Positifnya ada, namun dampak negatifnya banyak," ujarnya.

Selain itu pihaknya juga meminta warga agar tidak memperbolehkan siswa membawa kendaraan sampai siswa tersebut layak mendapatkan surat izin mengemudi.

Selain mengunjungi sekolah pihaknya juga menjadwalkan razia telepon pintar milik siswa ke seluruh sekolah di kota tersebut.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019