Saya itu setiap jam ganti provinsi, setiap jam ganti kabupaten, setiap jam ganti kota sehingga kadang-kadang error. Mohon maaf, kata Jokowi.
Denpasar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memohon maaf kepada warga Kota Denpasar karena kadang-kadang salah atau error dalam menyebutkan nama tempat bahkan waktu.

“Seluruh warga Kota Denpasar khususnya Badung...,” kata Presiden sebelum meresmikan Pasar Badung, Denpasar, Jumat.

Namun kata-kata Presiden tiba-tiba disoraki oleh masyarakat yang memprotes ucapannya. Presiden Jokowi kemudian meralat ucapannya seketika itu juga.

“Seluruh warga Kota Denpasar khususnya Pasar Badung,” kata Jokowi yang kemudian disambut tepuk tangan ribuan warga yang hadir dalam acara peresmian pasar “cashless” itu.

Jokowi bahkan sempat pula meralat ucapan salamnya dari selamat sore menjadi selamat malam karena ketika itu di Kota Denpasar waktu telah menunjukkan pukul 19.00 WITA.

“Saya itu setiap jam ganti provinsi, setiap jam ganti kabupaten, setiap jam ganti kota sehingga kadang-kadang error. Mohon maaf. Tadi pagi masih di Jakarta, siang di Lombok, sore sudah sampai di Denpasar diuyel-uyel sampai ke depan sini,” katanya.

Presiden Jokowi tetap tersenyum meski ia mengaku didesak-desak, dipegang tangan hingga lehernya oleh masyarakat.

“Semuanya pegang, ada yang pegang tangan, leher, jadi kalau saya agak error mohon maaf,” katanya.

Jokowi saat tiba di Pasar Badung disambut oleh 2.000 penari pendet yang telah berbaur dengan masyarakat.

Pada kesempatan grand opening pasar yang pernah terbakar beberapa tahun lalu itu, Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat di antaranya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga. Turut hadir pula Gubernur Bali I Wayan Koster, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, dan para pejabat daerah.

Presiden Jokowi setelah memberikan sambutan, kemudian menandatangani prasasti Pasar Badung, lalu meninjau pasar yang dilengkapi dengan ruang menyusui, ruang bermain anak, sekolah bagi anak pedagang pasar, free Wi-Fi sebanyak 18 titik, story telling sejarah pasar rakyat Pasar Badung serta 6 lift, dan 10 eskalator.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019