Sentimen positif bagi rupiah yaitu terkait perang dagang antara AS dan China yang kini berpotensi damai
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan menguat tipis seiring tren pelemahan yang terjadi sepekan ini.

Rupiah Jumat sore menguat hanya satu poin menjadi Rp14.242 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.243 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat, mengatakan, sentimen positif bagi rupiah yaitu terkait perang dagang antara AS dan China yang kini berpotensi damai.

"Sentimen ini terbukti ampuh melemahkan dolar AS setelah perundingan yang semakin positif. Yang kurang tinggal pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian damai dagang," ujarnya.

Sementara itu, dinamika Brexit yang masih tidak jelas, menjadi sentimen negatif bagi rupiah .

"Benang kusut Brexit yang sepertinya semakin mustahil diurai, bisa membuat pelaku pasar lagi-lagi memilih bermain aman. Jika ini terjadi, maka bukan kabar gembira bagi IHSG dan rupiah," kata Ibrahim.

Pada Jumat ini, dolar AS menguat terhadap dolar Hongkong dan yen. Sedangkan dolar AS melemah terhadap yuan, won, dolar Singapura, dan baht.

Rupiah pada pagi ini dibuka menguat Rp14.242 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.223 per dolar AS hingga Rp14.246 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.244 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.255 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah kembali menguat seiring data ekonomi terbaru AS

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019