Mayoritas peserta memperkirakan bahwa evolusi prospek ekonomi dan risiko-risiko terhadap prospek kemungkinan akan menjamin pembiaran kisaran target (suku bunga) tidak berubah...
New York (ANTARA) - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utamanya lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena para pedagang mempertimbangkan risalah pertemuan yang baru dirilis oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

Bank sentral itu pada Rabu (10/4/2019) merilis risalah pertemuan kebijakan moneternya pada Maret, dengan tidak ada perubahan dalam suku bunga yang diharapkan pada tahun ini.

"Mayoritas peserta memperkirakan bahwa evolusi prospek ekonomi dan risiko-risiko terhadap prospek kemungkinan akan menjamin pembiaran kisaran target (suku bunga) tidak berubah untuk sisa tahun ini," kata risalah.

Di sisi ekonomi, indeks harga konsumen AS naik 0,4 persen pada Maret berdasarkan penyesuaian secara musiman setelah naik 0,2 persen pada Februari, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Rabu (10/4/2019).

Indeks untuk semua barang kecuali makanan dan energi meningkat 0,1 persen pada Maret, kenaikan yang sama dengan Februari, kata departemen itu.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,06 persen menjadi 96,9483 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1270 dolar AS dari 1,1266 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3082 dolar AS dari 1,3042 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7165 dolar AS dari 0,7125 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,97 yen Jepang, lebih rendah dari 111,11 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0025 franc Swiss dari 0,9995 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3323 dolar Kanada dari 1,3322 dolar Kanada.

Baca juga: Harga emas perpanjang kenaikan dipicu pelemahan dolar AS

Baca juga: Bursa Inggris merosot, Indeks FTSE-100 ditutup turun 0,05 persen


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019