Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah tipis seiring aksi pelaku pasar menunggu kepastian hasil pemilu yang digelar Rabu (17/2) besok.

Rupiah menguat 22 poin atau 0,16 persen menjadi Rp14.085 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.063 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, mengatakan, gelaran pemilu besok menjadi sentimen domestik yang mewarnai pergerakan rupiah hari ini.

"Ini adalah momentum yang sangat menentukan arah Indonesia ke depan. Oleh karena itu, kemungkinan investor masih cenderung "wait and see" sampai ada secercah kepastian soal siapa pemimpin Indonesia ke depan. Masih Jokowi atau akan ada presiden baru," ujar Ibrahim.

Menurut Ibrahim, ketidakpastian adalah musuh terbesar pelaku pasar. Jadi sembari menunggu kepastian soal Pemilu, tampaknya investor memilih enggan agresif dulu.

"Hasilnya adalah rupiah yang menguat tidak, melemah juga tidak," katanya.

Nilai tukar (kurs) rupiah pada pagi dibuka menguat Rp14.060 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.060 per dolar AS hingga Rp14.085 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.066 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.067 per dolar AS.

Baca juga: Nilai tukar rupiah diperkirakan stabil di tahun politik
Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat jadi Rp14.005 per dolar

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019