Untuk lokasinya, berada di sekitar Brondong atau kawasan pesisir Lamongan, tepatnya di Sedayu Kabupaten Lamongan
Lamongan, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur berencana mendirikan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang fokus pada bidang maritim, dan akan menjadi yang pertama di Indonesia, karena tingginya potensi kemaritiman di wilayah setempat.

Bupati Lamongan, Fadeli di Lamongan, Senin mengatakan upaya pendirian SMK Maritim sudah dalam proses manajemen serta administrasi, dan telah masuk dalam pembahasan Gubernur Jawa Timur serta Kementerian Pendidikan.

"Untuk lokasinya, berada di sekitar Brondong atau kawasan pesisir Lamongan, tepatnya di Sedayu Kabupaten Lamongan," katanya.

Fadeli menargetkan, sudah mulai pembangunan pada tahun depan atau tahun 2020.

"Rencana sebenarnya dimulai tahun ini, dan nilai pembangunan sekitar Rp25 miliar, diambil dana dari provinisi dan APBN, dengan luas lahan yang tersedia sekitar 4 hektare," katanya.

Ia mengatakan, potensi kemaritiman Lamongan cukup luas dengan dukungan 20 ribu nelayan, 4 ribu perahu besar dan kecil, serta berbagai Tempat Pelelangan Ikan (TPI) skala besar dan kecil.

Oleh karena itu, perlu dukungan semua pihak untuk menggali potensi kemaritiman tersebut dan meningkatkan SDM di Lamongan.

Sementara itu, Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Laksamana Pertama TNI Ir Avando Bastari menyambut positif pendirian SMK Maritim untuk menggali potensi kemaritiman di wilayah Lamongan dan sekitarnya.

"Kami sangat menyambut sekali pendirian SMK Maritim ini, sebab dalam kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh STTAL di Lamongan juga mengarah pada program peningkatan sumber daya manusia (SDM) di pesisir Lamongan," katanya.

Ia berharap dengan adanya SMK Maritim yang juga pertama di Indonesia ini, lulusannya nanti bisa melanjutkan ke perguruan tinggi yang menjadi mitra dari STTAL.

Baca juga: Menhub ajak PTN dirikan sekolah vokasi maritim

Baca juga: Wakatobi Bangun Sekolah Khusus Kelautan

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019