Aljir (ANTARA) - Pemilihan presiden Aljazair yang sebentar lagi digelar sangat mungkin akan ditunda, kata seorang sumber pada Jumat, lantaran para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan pada hari ke-13 pada Jumat.

Mereka menuntut pemecatan elit yang berkuasa di negara tersebut.

Setelah dua dekade berkuasa presiden Abdelaziz Bouteflika pada bulan lalu akhirnya mundur lantaran mendapat tekanan dari para pengunjuk rasa dan militer, namun aksi unjuk rasa terus berlanjut. Aksi tersebut menuntut reformasi politik dan pemecatan semua pejabat elit yang berkuasa.

Pemilihan presiden sebelumnya dijadwalkan pada 4 Juli.

Namun menurut sumber yang akrab dengan isu tersebut, pesta demokrasi ditunda karena kesulitan mengatur logistik dan antisipasi di jalan.

"Tidak akan ada pemilu pada 4 Juli," kata dia kepada Reuters. Sumber itu meminta agar namanya dirahasiakan.

Ratusan pengunjuk rasa kembali turun ke jalan pada Jumat. Mereka menuntut agar presiden sementara Abdelkader Bensalah dan Perdana Menteri Noureddine Bedoui mundur. Keduanya ditunjuk oleh Bouteflika beberapa hari sebelum dirinya lengser dari kursi kepresidenan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ratusan ribu orang kembali turun ke jalan di Aljazair
Baca juga: Ribuan pengunjuk rasa tolak presiden sementara Aljazair

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019