Jakarta (ANTARA) - Sejumlah orang tua siswa di SDN Manggarai 01, Jakarta Selatan, mengapresiasi sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019 dengan jalur zonasi, karena pilihan lokasi sekolah yang tidak jauh dari tempat tinggal.

"Saya memang ingin anak saya sekolah di dekat rumah. Jadi senang akhirnya bisa masuk ke (sekolah) sini," kata Diah, salah satu orang tua siswa saat mengantar anaknya masuk sekolah untuk pertama kali.

Senada dengan Diah, Novi, juga mengaku tidak ada masalah dengan sistem tersebut dan menyambutnya dengan baik.

"Pelaksanaannya saya kira cukup baik," katanya sembari mengamati putranya dari balik jendela ruang kelas.

Baca juga: Hari pertama masuk, siswa diperkenalkan lingkungan sekolahan

Novi mengatakan selain bisa mendapatkan sekolah yang lokasinya dekat untuk anaknya, dengan sistem zonasi tersebut putranya juga bisa mendapatkan sekolah yang dahulu dijadikan sekolah favorit.

"Dulu sekolah ini kan bertandar nasional, jadi senang bisa memasukkan anak ke sekolah ini," imbuhnya.

Sementara itu, Lia, orang tua dari siswa baru bernama El Rafif, juga mengaku senang meski sempat khawatir putranya tergeser saat mengikuti proses penerimaan dengan jalur zonasi.

Baca juga: Puluhan orang tua siswa antusias antar anak di hari pertama sekolah

"Senang karena niatnya memang masuk negeri. Cuma sempat khawatir tergeser karena usia," tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah SDN Manggarai 01, Nendah, mengatakan sistem PPDB dengan jalur zonasi mengharuskan calon peserta didik untuk memilih sekolah di radius terdekat dari tempat tinggal masing-masing.

Sistem tersebut juga, kata dia, menuntut usia minimal bagi calon peserta didik antara 6-7 tahun.

Ia mengatakan selama penerimaan siswa baru, tidak ada keluhan dari orang tua siswa terkait dengan sistem PPDB jalur zonasi.

Baca juga: Orang tua khawatir anak tidak masuk sekolah unggulan karena zonasi

Dia mengatakan para orang tua menyambut baik sistem tersebut karena pilihan lokasi sekolah yang dekat dari tempat tinggal.

"Keuntungannya banyak karena mereka jadi tidak kesulitan perihal transportasi," katanya.

"Sekarang juga tidak ada lagi sekolah favorit atau tidak favorit. Semuanya sama rata," imbuhnya lebih lanjut.

Pewarta: Katriana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019